Pilkada Dipilih DPRD Menguat, Saiful Mujani Serukan Referendrum: Gendrang Perlawanan Terhadap Putusan MK Sudah Ditabuh

fajar.co.id
11 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Wacana Pemilhan Kepala Daerah (Pilkada) dipilih DPRD makin menguat, setelah Partai Gerindra menyatakan setuju. Hal itu menuai kritik.

Pakar Ilmu Politik, Saiful Mujani menyoal hal itu. Dia menegaskan, Mahkamah Konstitusi (MK) mewajibkan kepala daerah dipilih langsung.

“MK telah memutuskan kepala daerah wajib dipilih rakyat secara langsung, rakyat juga (di berbagai survei nasional dalam 12 tahun terakhir) bersikap begitu,” kata Saiful dikutip dari unggahannya di X, Selasa (30/12/2025).

Perbedaan antra elit partai dan kehendak rakyat, menurutnya bisa diselesaikan dengan referendum.

“Kalau elite partai umumya ingin mengubahnya menjadi dipilih DPRD, sebaiknya dibuat referendum saja atas benturan politik yang fundamental ini. Itu jalan keluar yang perlu dipertimbangkan,” terangnya.

Apalagi, kata dia, alasan Pilkada ditunjuk langsung karena biaya mahal. Sehingga menjadi sumber korupsi.

“Kalau pilkada dan pemilu dianggap mahal, sumber korupsi, biasanya dihububgkan dengan biyaya pribadi calon untuk menang,” ucapnya.

“Bagaimana kalau biaya pribadi itu dibuat nol? Atau ditekan rendah? Buat UU nya. laksanakan dengan konsekwen. Kenapa jadi susah? Dasar tolol ingin jadi penguasa,” tambahnya.

Saiful mengatakan, politisi ingin agar kepala daerah dipilih oleh DPRD karena pemilihan langsung oleh rakyat membuat pilkada penuh politik uang. Sehingga dianggap merusak persatuan.

“Ide politisi ini sama dengan menuduh rakyat sebagai sumber politik uang dan korupsi. Padahal yang nyebar uang itu politisi. Calon ga pantas, ga kompeten, makasain diri ingin menang. Politisi itu sumber politik uang, bukan rakyat,” jelasnya.

Sikap itu, sebelumnya telah disampaikan elit Gerindra, yang juga Menteri Luar Negeri, Sugiono. Menuru Saiful, itu mencerminkan sikap Prabowo.

“Petinggi-petinggi Gerindra yang notabene juga pejabat negara (mentri luar negeri dan sekertaris negara) sudah menjalankan perintah @prabowo untuk menolak pemilihan kepala daerah secara langsung,” ucapnya.

Saiful menilai sikap itu sebagai gendrang peelaranan terhadap putusan MK.

“Gendrang perlawanan terhadap keputusan Mahkamah Konstitusi sudah ditabuh. Lawan! #Rakyat bersama MK,” pungkasnya.
(Arya/Fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Mendagri Tito: Pemerintah Siapkan Bantuan Renovasi dan Hunian bagi Warga Terdampak Bencana Sumatera
• 21 jam laluliputan6.com
thumb
Inara Rusli dan Insanul Fahmi Tak Gentar Hadapi Laporan Wardatina Mawa, Tetap Utamakan Perdamaian
• 2 jam lalutvonenews.com
thumb
Pemprov Sumut Siap Tanggung Biaya Pengiriman Bantuan ke Aceh Tamiang, Wujud Solidaritas Antardaerah
• 21 jam lalupantau.com
thumb
Jelang Tahun Baru, Rupiah Hari Ini Ditutup Menanjak ke Rp16.771 per USD
• 4 jam laluidxchannel.com
thumb
Trump Bilang Hamas Bakal Tanggung Akibatnya Jika Tolak Lucuti Senjata
• 14 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.