Trump Desak Hamas Lucuti Senjata di Gaza

tvrinews.com
3 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Fityan

TVRINews – Palm Beach, Florida

Presiden AS memperingatkan konsekuensi berat jika Hamas menunda fase kedua rencana perdamaian.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan harapannya untuk segera mencapai fase kedua dari rencana perdamaian Gaza "dengan sangat cepat". 

Pernyataan ini disampaikan Trump dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, di Florida pada Senin 29 Desember 2025 waktu setempat.

Dalam konferensi pers bersama tersebut, Trump memberikan peringatan keras kepada Hamas. Ia menegaskan bahwa kelompok tersebut harus segera melakukan pelucutan senjata sesuai dengan kesepakatan yang ada.

"Jika mereka tidak melucuti senjata seperti yang telah disepakati, maka mereka akan menanggung konsekuensi yang sangat berat (hell to pay)," ujar Trump. 

Ia menambahkan bahwa proses de-militerisasi tersebut harus dilakukan dalam kurun waktu yang singkat.

Komitmen Rencana 20 Poin

Rencana perdamaian yang diinisiasi AS terdiri dari 20 poin utama. Pada fase kedua, kesepakatan ini mengatur pembentukan pemerintahan teknokratis di Gaza, pelucutan senjata Hamas, serta penarikan mundur pasukan Israel dari wilayah tersebut untuk memulai proses rekonstruksi.

Trump memuji kepatuhan Israel terhadap peta jalan perdamaian ini. "Israel telah memenuhi rencana tersebut 100 persen," klaimnya, meskipun operasi militer Israel di Gaza dilaporkan masih terus berlanjut.

Namun, implementasi rencana ini menghadapi tantangan besar. Para kritikus menuding Netanyahu berusaha menunda proses dengan menuntut pelucutan senjata Hamas sebelum penarikan pasukan Israel. 

Di sisi lain, pejabat Hamas menegaskan bahwa pelucutan senjata harus berjalan beriringan dengan kemajuan pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Ketegangan Regional dan Ancaman Terhadap Iran

Selain isu Gaza, Trump juga mengeluarkan peringatan tegas terhadap Iran. Ia menyatakan bahwa AS siap mendukung serangan besar lainnya jika Teheran terbukti membangun kembali program rudal balistik atau senjata nuklirnya.

"Saya berharap mereka tidak mencoba membangunnya kembali. Jika ya, kita tidak punya pilihan selain memusnahkan pembangunan tersebut," tegas Trump menanggapi laporan adanya aktivitas di situs nuklir baru. Iran sendiri telah membantah laporan tersebut dan menyebutnya sebagai "operasi psikologis." Kutip BBC News.

Stabilitas di Suriah dan Lebanon

Pembicaraan antara kedua pemimpin juga mencakup situasi di Suriah pasca-jatuhnya Bashar al-Assad. Trump menyatakan dukungannya terhadap Presiden baru Suriah, Ahmed al-Sharaa, dan berharap Israel dapat menjalin hubungan yang stabil dengan kepemimpinan baru di Damaskus.

"Saya tahu dia (Al-Sharaa) adalah sosok yang keras. Anda tidak akan mendapatkan 'anak paduan suara' untuk memimpin Suriah," komentar Trump terkait latar belakang pemimpin baru tersebut.

Sejak gencatan senjata dimulai pada Oktober lalu, situasi di lapangan tetap rapuh. Data dari kementerian kesehatan yang dikelola Hamas menyebutkan sedikitnya 414 warga Palestina tewas akibat tindakan militer Israel, sementara pihak militer Israel menyatakan mereka hanya merespons pelanggaran gencatan senjata yang dilakukan oleh Hamas.

Editor: Redaksi TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Emiten Prajogo (CUAN) Kuasai Tambang Batu Bara di Kalimantan Usai Caplok SINI
• 20 jam lalukatadata.co.id
thumb
Pisang Vs Anggur, Mana yang Paling Bagus untuk Tubuh?
• 3 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Tipiring di Mojokerto Kota Turun 32,6 Persen Sepanjang 2025, Kasus Minta-minta Justru Naik
• 13 jam laluberitajatim.com
thumb
Hajar Sang Tuan Rumah Thailand, Timnas Futsal Indonesia U-16 Juara ASEAN U-16 Boys Championship
• 13 jam lalubola.com
thumb
Kinerja Moncer di 2025, Maxim Siapkan Strategi Pertumbuhan di 2026
• 18 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.