BMKG Beberkan Fenomena Puting Beliung Lempar Puing Pesawat ke Rumah Warga Bogor

okezone.com
9 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan peristiwa angin puting beliung yang melemparkan puing pesawat bekas hingga menimpa rumah warga di Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Fenomena tersebut muncul akibat awan cumulonimbus yang terbentuk saat kondisi cuaca ekstrem.

1. Angin Puting Beliung di Bogor

"Faktor utama, puting beliung adalah fenomena angin berputar dengan kecepatan tinggi. Biasanya muncul dari awan cumulonimbus saat cuaca ekstrem lokal," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, GuswantoM kepada awak media, Selasa (30/12/2025).

Guswanto menjelaskan, puting beliung dapat terjadi karena adanya perbedaan suhu dan tingkat kelembapan udara yang memicu ketidakstabilan atmosfer. Kondisi ini menyebabkan terbentuknya angin berputar dengan kecepatan tinggi.

Baca Juga :
BMKG Peringatkan Banjir Rob hingga 10 Januari 2026, Ini Daftar Wilayah Rawan!

"Perbedaan suhu dan kelembapan, udara panas lembap di permukaan bertemu dengan udara dingin di atas dapat menimbulkan ketidakstabilan atmosfer. Angin berputar spiral: Angin kencang >34,8 knot (64 km/jam) bergerak melingkar, menyentuh permukaan bumi, lalu hilang dalam waktu singkat," ujarnya.

Ia menambahkan, karakteristik puting beliung adalah kemunculannya yang tiba-tiba, berdurasi singkat, namun berpotensi menimbulkan kerusakan signifikan. Oleh karena itu, masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan saat cuaca ekstrem.

"Puting beliung bukan sekadar 'angin kencang biasa', melainkan hasil interaksi kompleks antara awan CB (cumulonimbus), suhu, kelembapan, dan angin. Fenomena ini sering muncul mendadak, singkat, tapi bisa sangat merusak," ujar Guswanto.

Baca Juga :
BMKG Ingatkan Gelombang Tinggi 4 Meter di Perairan Indonesia pada Akhir dan Awal Tahun

 


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Asuransi Tugu (TUGU) Raih Outlook Stabil dari AM Best
• 5 jam laluidxchannel.com
thumb
Biaya Pendidikan Terus Naik, Orang Tua Perlu Strategi Cerdas Sejak Dini
• 19 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Banjir Aceh Tamiang: Air Bersih, Obat Gratis, hingga Bantuan Sekolah Mengalir
• 19 jam laluviva.co.id
thumb
Bantuan untuk Aceh Tertahan di Medan, Relawan Malang Bersatu Kecewa ke Pemerintah Sumut
• 23 jam lalutvonenews.com
thumb
Kemenko Pangan tetapkan neraca garam CAP 2026 sebesar 1,18 juta ton
• 7 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.