jpnn.com, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno memastikan proses pembelajaran siswa terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatra bakal berlangsung 5 Januari 2026 mendatang.
Saat ini menurut Pratikno pemerintah juga terus mengupayakan pembersihan dan perbaikan sekolah yang terdampak banjir tersebut.
BACA JUGA: Bonnie Triyana: Sekolah Harus Bentuk Mental, Bukan Hanya Kejar Nilai Akademik
Pratikno mengaku, proses belajar dan mengajar untuk sekolah yang rusak parah akan dilakukan di tenda-tenda darurat.
"Proses pembelajaran dipastikan terus berjalan, bantuan dari relawan untuk pembersihan juga jalan, biaya untuk pembersihan juga disiapkan pemerintah," ujar Pratikno dikutip Selasa (30/12).
BACA JUGA: Prabowo Minta Kabinet Gerak Cepat Bangun Jembatan untuk Siswa di Pelosok
Pratikno menjelaskan, biaya yang disiapkan pemerintah untuk pembersihan dan perbaikan sekolah mencapai Rp 20 juta tergantung kondisi sekolah.
Misalnya saja di Aceh ada 2.303 sekolah terdampak, ada 1.773 atau sekitar 66 persen sudah pulih, sedangkan yang dalam proses pembersihan masih ada 516.
"Namun di Aceh, ada beberapa sekolah yang benar-benar rusak berat dan tidak mungkin bisa siap untuk pembelajaran 14 Januari 2026, oleh karena itu akan digunakan tenda, ada 14 tenda yang disiapkan," katanya.
Pratikno menambahkan, di Sumatra Barat ada 500 sekolah yang terdampak, sebanyak 431 (98 persen) di antaranya sudah diperbaiki fasilitasnya dan siap melakukan proses belajar-mengajar.
"Masih ada 21 pembelajaran melalui tenda, tetapi proses percepatan terus berlangsung," ucap Pratikno.
Sedangkan di Sumatra Utara ada 981 sekolah terdampak dengan 933 atau 95 persen lebih sudah pulih, dan 29 dalam proses pembersihan.
Pratikno juga melaporkan terdapat 3.700 sekolah terdampak dan sekitar 3.100 rusak berat akibat bencana di Aceh dan Sumatra. Terdapat 587 sekolah yang masih dalam proses pembersihan, dengan target pada 4 Januari 2025 sudah terselesaikan.
"Namun, memang masih akan ada proses belajar-mengajar yang dilakukan di tenda yaitu sebanyak 54 sekolah (di ketiga provinsi)," tutur Pratikno.(antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul



