Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutihkan sebanyak 6.050 ijazah siswa hingga Desember 2025. Program ini dilaksanakan bekerja sama dengan Baznas dan Bazis Provinsi DKI Jakarta, dengan total anggaran mencapai Rp 14,9 miliar.
“Sampai dengan tahun 2025 ini, Pemerintah DKI Jakarta bekerja sama dengan Baznas dan Bazis, telah memutihkan 6.050 ijazah, yang nilainya kurang lebih 14,9 miliar rupiah,” ujar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dalam sambutannya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (29/12).
Pramono mengatakan, mayoritas ijazah tersebut tertahan selama bertahun-tahun karena persoalan ekonomi.
“Peristiwa ini selalu buat saya pribadi adalah mengharukan. Tadi ada yang 5 tahun, ada yang 2 tahun, 3 tahun tidak bisa mengambil ijazah. Pasti persoalan utamanya adalah karena masalah finansial,” kata Pram.
Bahkan, lanjut Pram, pada pemutihan ijazah tahap kelima ini, terdapat penerima yang ijazahnya tertahan hingga 17 tahun.
“Tadi ada yang sampai ijazahnya tertahan 17 tahun. Sekarang bapak-bapaknya tadi umurnya sudah 50 tahun dan ijazahnya itu tulisannya bukan SLTA tapi masih SMU,” ujar Pram.
Menurut Pram, kondisi tersebut menjadi potret persoalan pendidikan yang masih terjadi di Jakarta. Karena itu, Pemprov DKI hadir untuk memastikan setiap warga memperoleh haknya atas ijazah.
“Pemerintah DKI Jakarta hadir untuk itu. Untuk bisa memberikan ruang kesempatan bagi siapa pun agar bisa mendapatkan ijazah. Karena ijazah itu adalah hak saudara-saudara sekalian,” katanya.
Pram menegaskan, program pemutihan ijazah akan dilanjutkan pada 2026 dengan jumlah sasaran yang relatif sama.
“Untuk tahun depan, mudah-mudahan kurang lebih sama dengan apa yang kami lakukan di tahun 2025. Kalau bisa 6.000 menurut saya cukup bagus. Jadi berapa pun akan kami lakukan,”ujarnya.
Selain itu, Pemprov DKI akan memberikan perhatian kepada siswa madrasah.
“Ternyata di madrasah hari ini 1.000 lebih dari sekian ribu yang dibagikan untuk pemutihan ijazah. Artinya memang di semua sekolah tingkatan, baik negeri, swasta, maupun yang sederajat, terutama madrasah, akan mendapatkan perhatian,” kata Pram.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Nahdiana melaporkan, pada tahap kelima tahun 2025, bantuan pemutihan ijazah diberikan kepada 2.753 siswa.
“Pada hari ini akan diberikan bantuan pemutihan ijazah sebanyak 2.753 siswa. Yang terdiri dari 1.488 siswa dari sekolah swasta dan 1.265 siswa dari madrasah,” ujar dia dalam sambutannya.
Secara keseluruhan, program pemutihan ijazah sepanjang 2025 dilakukan dalam lima tahap. Tahap pertama diberikan kepada 117 siswa, tahap kedua 371 siswa, tahap ketiga 820 siswa, tahap keempat gelombang pertama 744 siswa, dan tahap keempat gelombang kedua 1.238 siswa.



