Geliat Emiten Bakrie (DEWA) Dapat Kredit Jumbo hingga Rp 5 T, Apa Skenarionya?

katadata.co.id
5 jam lalu
Cover Berita

Emiten Grup Bakrie, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) mendapatkan kredit jumbo total Rp 5 triliun dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). 

Director & Corporate Secretary Darma Henwa, Mukson Arif Rosyidi, mengatakan secara rinci fasilitas kredit yang diterima mencapai Rp 3,39 triliun. Pinjaman itu bertenor lima tahun sejak penandatanganan perjanjian kredit dan suku bunga Compounded INDONIA 90 hari ditambah margin dengan tingkat efektif 6,75%.

Kredit investasi tersebut terbagi dalam dua tranche. Tranche A senilai Rp 2,14 triliun digunakan untuk pembiayaan kembali fasilitas kredit investasi eksisting DEWA. Sementara Tranche B sebesar Rp 1,24 triliun dialokasikan untuk pembelian mesin, alat berat, dan peralatan pendukung lainnya.

Selain itu, DEWA juga memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 1,61 triliun dengan jangka waktu dua tahun dan suku bunga Compounded INDONIA 90 hari ditambah margin dengan tingkat efektif 6,75%. Pinjaman ini digunakan untuk pembiayaan kembali kredit modal kerja eksisting serta mendukung kebutuhan modal kerja perseroan.

Mukson mengatakan fasilitas pinjaman tersebut akan menambah kewajiban DEWA. Namun diharapkan berdampak positif terhadap likuiditas, mendukung pembiayaan operasional, serta meningkatkan produktivitas operasional yang akhirnya memperkuat kinerja keuangan perseroan.

“Fasilitas pinjaman yang diterima juga akan berdampak pada semakin baiknya kelangsungan usaha perseroan,” demikian tertulis dalam keterbukaan informasi BEI, Selasa (30/12). 

Sebelumnya DEWA juga mendapatkan fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) senilai Rp 1 triliun. Pinjaman ini akan digunakan untuk modal kerja dan investasi. Pinjaman ini terdiri dari fasilitas modal kerja mencapai Rp 850 miliar dengan tenor dua tahun dan investasi Rp 150 miliar dengan tenor lima tahun. Kedua fasilitas kredit ini memperoleh tingkat bunga efektif 7% per tahun. 

Selain itu Mukson menyampaikan fasilitas kredit itu untuk mendukung pembelian unit alat berat baru. Sementara fasilitas kredit modal kerja digunakan untuk pengambilalihan secara penuh pekerjaan subkontraktor pada proyek PT Kaltim Prima Coal. 

“Dan peningkatan volume pekerjaan di proyek PT Arutmin Indonesia dan untuk mendukung pengembangan proyek perseroan ke depan,” demikian tertulis dalam keterbukaan informasi BEI, Jumat (19/12). 

Seiring dengan itu DEWA baru saja mengumumkan bahwa entitas anaknya, PT Mahadaya Imajinasi Nusantara (MIN) resmi menggenggam 99,75% saham perusahaan tambang emas PT Gayo Mineral Resources (GMR).  

MIN merupakan perusahaan yang dimiliki oleh anak usaha DEWA lainnya, PT Sabina Mahardika dengan porsi 99,89%. Adapun DEWA menjadi pengendali Sabina melalui kepemilikan saham yang juga mencapai 99,89%. 

Dengan pengambilalihan ini, komposisi pemegang saham GMR kini terdiri dari MIN yang memegang 40.000 saham Seri A dan 63.829.603 saham Seri B atau setara 99,75% kepemilikan. Sisanya dimiliki Atlas Energy Investment Ltd sebanyak 160.000 saham Seri A atau 0,25%.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Sinyal Kembali Pulih, Warga Aceh Tamiang Senang Bisa Berkomunikasi Lagi
• 15 jam laludetik.com
thumb
Polda NTT Turunkan Empat Alat Canggih Cari Korban KM Putri Sakinah
• 8 jam lalumediaindonesia.com
thumb
Asuransi Tugu (TUGU) Raih Outlook Stabil dari AM Best
• 3 jam laluidxchannel.com
thumb
Tiket KA ke Yogyakarta Paling Banyak Diburu Saat Libur Nataru 2026
• 7 jam lalumerahputih.com
thumb
Ada Demo Buruh, Jalan Medan Merdeka Selatan Jakpus Ditutup Sebagian
• 7 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.