Risiko Limbah di Balik Ramainya Pemancing Kali Jakarta

kompas.com
8 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com – Duduk berjam-jam di tepi kali sambil menunggu ikan menyambar umpan menjadi cara sebagian warga Jakarta melepas penat.

Namun, di balik suasana yang tampak tenang itu, risiko pencemaran limbah terus mengintai para pemancing yang menjadikan sungai sebagai ruang rekreasi murah meriah.

Memancing ikan belakangan kian digemari berbagai kalangan, dari remaja hingga lansia.

Aktivitas ini mudah ditemui di akhir pekan, terutama di bantaran kali Jakarta. Salah satunya dilakukan Ilyas (50), warga Cengkareng, Jakarta Barat, yang hampir setiap hari libur menyambangi Kali Cengkareng Drain di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 1, Penjaringan, Jakarta Utara.

“Biasanya sih kalau libur kerja aja Sabtu dan Minggu. Kadang semaunya aja, dari pagi sampai sore,” ucap Ilyas saat ditemui Kompas.com di lokasi, Senin (29/12/2025).

Baca juga: Mancing Ikan di Kali Jakarta yang Tercemar Limbah: Hobi yang Berisiko bagi Lingkungan

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=lingkungan hidup, pencemaran sungai, kualitas air sungai, DLH DKI Jakarta, Kali Cengkareng Drain, pemancing kali Jakarta, limbah kali Jakarta&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8zMC8xMzE2MTQ4MS9yaXNpa28tbGltYmFoLWRpLWJhbGlrLXJhbWFpbnlhLXBlbWFuY2luZy1rYWxpLWpha2FydGE=&q=Risiko Limbah di Balik Ramainya Pemancing Kali Jakarta§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send();

Hobi memancing sudah digeluti Ilyas sejak duduk di bangku sekolah dasar.

Bahkan, Ilyas mengaku kerap memancing di Kali Cengkareng Drain jauh sebelum kawasan elite PIK dibangun.

Bagi dia, memancing bukan sekadar mencari ikan, melainkan cara meredakan stres akibat pekerjaan dan persoalan rumah tangga.

Namun, ketenangan di tepi kali itu kini dibayangi kondisi sungai Jakarta yang semakin memprihatinkan.

Kualitas air sungai bermasalah

Pakar Lingkungan dari Universitas Indonesia, Mahawan Karuniasa, menyebut kualitas air sungai di Jakarta rata-rata sudah bermasalah akibat beban limbah.

“Jadi, rata-rata kualitas air kali di Jakarta bermasalah, terutama dari beban limbah, baik dari domestik rumah tangga atau masyarakat dan industri, serta juga sampah yang dibuang, terbuang atau masuk ke kali,” ungkap Mahawan saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Mahawan menambahkan, pada 2024 kondisi air kali di Jakarta bahkan telah berada pada level tercemar berat.

Meski aktivitas memancing bukan penyebab utama pencemaran, perilaku pemancing yang tidak tertib berpotensi memperburuk kondisi sungai.

Baca juga: Gratis dan Lepas Stres, Warga Jakarta Pilih Mancing di Kali yang Tercemar Limbah

“Misalnya, menggunakan plastik, umpan berbahaya, kemudian kalau habis merokok ada putung rokok buang ke kali, kemudian hal-hal lain seperti limbah senar pancing yang dibuang sembarangan dan seterusnya. Itu tentu saja bisa memperburuk kualitas air sungai,” jelas Mahawan.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Pandangan serupa disampaikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Piala Afrika 2025: Daftar Tim yang Lolos ke 16 Besar, Ada Mohamed Salah
• 9 jam lalugenpi.co
thumb
Cristiano Ronaldo Bilang InsyaAllah untuk Mencetak 1.000 Gol, Dapat Hidayah?
• 8 jam lalufajar.co.id
thumb
Mengapa Saat Bertengkar Kita Berteriak?
• 7 jam laluerabaru.net
thumb
Horor Bentrokan Berdarah Baku Tembak Polisi Vs ISIS, 9 Orang Tewas
• 20 jam lalucnbcindonesia.com
thumb
Telkomsel Hadirkan Program Air Bersih-Dapur Umum buat Warga Aceh Tamiang
• 17 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.