Target Ambisius Menteri Bahlil, Sanggupkah Pemerintah Stop Impor Solar Tahun 2026?

fajar.co.id
6 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah menargetkan Indonesia akan mencapai swasembada bahan bakar minyak (BBM) jenis Solar pada tahun 2026. Dengan begitu, pemerintah akan menyetop impor solar tahun depan.

Namun kepastian penghentian impor ini sangat bergantung pada mulai beroperasinya proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengungkapkan bahwa jika kilang RDMP Balikpapan sudah beroperasi penuh, Indonesia diproyeksikan akan mengalami surplus produksi Solar yang cukup signifikan.

“Solar nanti tahun 2026 itu, kalau RDMP kita sudah jadi, kita akan surplus kurang lebih sekitar 3 sampai 4 juta (kiloliter). Jadi, agenda kami di 2026 itu tidak ada impor Solar lagi,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya, dikutip pada Selasa (30/12/2025).

Meski menargetkan nihil impor solar pada 2026, Bahlil menekankan bahwa realisasi kebijakan tersebut masih menunggu kesiapan infrastruktur dan menyesuaikan dengan jadwal operasional kilang yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero).

Kementerian ESDM terus melakukan koordinasi intensif dengan Pertamina untuk memastikan kesiapan teknis di lapangan.

Bahlil menjelaskan, jika operasional penuh kilang baru dimulai pada Maret 2026, maka masih ada kemungkinan dilakukan impor dalam jumlah kecil pada awal tahun untuk menjaga ketahanan stok nasional.

“Tergantung dari Pertamina ya. Kalau katakanlah bulan Maret baru bisa (beroperasi penuh), berarti Januari dan Februari mungkin masih ada sedikit (impor) yang kita eksekusi. Tapi itu perlu saya exercise ya. Kalau memang Januari-Februari tidak perlu impor, ya tidak usah,” jelasnya.

Selain fokus pada pemenuhan kuantitas dan penghentian impor, Kementerian ESDM juga tengah menyiapkan peta jalan (roadmap) untuk meningkatkan kualitas Solar di Indonesia. Saat ini, produk Solar yang beredar telah memiliki angka setana (Cetane Number) 51, namun pemerintah berambisi membawa kualitas BBM dalam negeri setara dengan standar Euro 5.

Bahlil mengakui tantangan utama dalam peningkatan kualitas ini adalah kesiapan infrastruktur kilang yang ada saat ini. Namun, ia memastikan pemerintah berkomitmen penuh untuk melakukan pemutakhiran teknologi kilang agar standar lingkungan yang lebih baik dapat tercapai.

“Upaya kita akan ke sana (Euro 5). Memang sekarang infrastruktur kilang kita belum sepenuhnya memadai untuk itu, tapi upayanya akan kesana (Euro 5), terus kita lakukan yang terbaik ya,” pungkas Bahlil.

Proyek RDMP Kilang Balikpapan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), dimana proyek ini menelan investasi sebesar USD7,4 miliar atau setara dengan Rp126 triliun.

Proyek ini menjadi salah satu investasi yang terbesar dilakukan BUMN dalam satu titik kegiatan untuk mengurangi impor BBM. (Pram/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Polisi Australia: Pelaku Penembakan di Pantai Bondi Bertindak Sendiri, Bukan Bagian Jaringan Teroris
• 1 jam lalusuarasurabaya.net
thumb
3.395 Pasukan Oranye Disiagakan saat Malam Pergantian Tahun Baru
• 10 jam laluviva.co.id
thumb
Menhub Sebut Infrastruktur Rel Kereta di Sumatera Rusak Parah Akibat Bencana
• 6 jam lalukumparan.com
thumb
Pemerintah Pesan 100 Jembatan Bailey dari Luar Negeri, TNI Fokus Pemulihan Infrastruktur Bencana di Sumatera
• 23 jam lalupantau.com
thumb
Pemda Diminta Siap Siaga Ekstra Hadapi Potensi Bencana, Menko PMK: Standby 24 Jam
• 1 jam laluidxchannel.com
Berhasil disimpan.