Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar, mengakui pihaknya tak mampu untuk merehabilitasi dan merekonstruksi kerusakan yang ditimbulkan akibat bencana banjir bandang.
"Kami jelas tidak mampu merehabilitasi dan merekonstruksi kerusakan yang ditimbulkan oleh bencana banjir bandang di Aceh," kata Tagore dalam rapat koordinasi penanganan pascabencana bersama DPR dan pemerintah di Aceh, Selasa (30/12).
Rakor ini dipimpin Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Cucun Syamsurijal dan Saan Mustopa.
Selain pimpinan DPR, turut hadir Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, serta Dirut Telkomsel dan PLN.
Tagore memaparkan, pihaknya hanya mampu untuk melakukan penyaluran bantuan kepada para warga yang terdampak. Ini pun dilakukan dengan bantuan personel TNI-Polri.
"Kalau kami hanya menangani darurat, mengirimkan beras, logistik, bantuan ke daerah-daerah terisolir, ini kami pikir tidak ada persoalan. Karena kami bisa dibantu oleh TNI, Polri, dan Batalyon yang ada di daerah kami," ungkapnya.
Karenanya, dia meminta kejelasan dan bantuan dari pemerintah pusat terkait rehabilitasi dan rekonstruksi kerusakan pascabencana.
"Kami juga butuh perwakilan dari lembaga ataupun kementerian untuk membantu kami di daerah menjadi PIC. Jadi sehingga kami lebih memudahkan untuk berkoordinasi, sehingga penanganan darurat ini, penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi ke depan ini bisa lebih fokus kita laksanakan," paparnya.
Di sisi lain, dia menjelaskan, masih ada sejumlah kecamatan di Bener Meriah yang belum teraliri listrik. Jaringan telekomunikasi di beberapa kecamatan lainnya juga belum didapatkan.
"Jadi masih ada 5 kecamatan lagi yang listriknya belum hidup, masih padam. Jadi ini makanya kami juga mengucapkan terima kasih kemarin kepada BNPB sudah mengirimkan 61 genset yang sudah kami sebarkan ke desa-desa yang saat ini masih gelap," ucap Tagore.
"Kemudian selanjutnya mengenai jaringan telepon dan internet, ini sebagian sudah pulih untuk di ibukota kabupaten sudah pulih, tetapi ada beberapa kecamatan lagi kita masih menggunakan Starlink," tambah dia.




