Mendagri Perkirakan Anggaran Pemulihan Pascabencana di Sumatera Capai Rp59 Triliun

idxchannel.com
6 jam lalu
Cover Berita

Mendagri memperkirakan kebutuhan anggaran pemulihan dan rehabilitasi pascabencana banjir di Sumatera melebihi Rp59 triliun.

Mendagri Perkirakan Anggaran Pemulihan Pascabencana di Sumatera Capai Rp59 Triliun. (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, memperkirakan kebutuhan anggaran pemulihan dan rehabilitasi pascabencana banjir di Sumatera melebihi Rp59 triliun. Angka itu didapat setelah melihat rekapan data anggaran BNPB.

Hal itu diungkapkan Tito saat Rakor pimpinan DPR RI bersama Satgas Pemulihan Pasca-Bencana bersama K/L dan kepala daerah terdampak, Selasa (30/12/2025).

Baca Juga:
12 Jaringan Jalan Nasional di Sumut Sudah Bisa Dilalui Pascabencana 

"Kalau kita melihat dari sudah pernah direkap waktu rapat dengan BNPB sebagai masukan saja, bahwa kalau untuk pemulihan nanti sampai dengan selesai, diperlukan anggaran lebih kurang Rp59,25 triliun," ujar Tito.

Dari jumlah itu, kata dia, sebanyak Rp33,75 triliun untuk pemulihan di Aceh. Kemudian, sebesar Rp13,5 triliun untuk Sumatera Barat (Sumbar) dan Rp12 triliun untuk Sumatera Utara (Sumut).

Baca Juga:
Kemensos Salurkan Bantuan Rp100,4 Miliar untuk Tanggap Darurat Bencana Sumatera 

"Dengan meliputi berbagai macam komponen termasuk masalah kantor desa, kemudian sekolah, kemudian fasilitas kesehatan, jembatan, dan lain-lain. Yaitu mungkin dikeroyok oleh seluruh K/L," kata Tito.

Baca Juga:
Panglima TNI Prioritaskan Hunian hingga Layanan Publik pada Rekonstruksi Pascabencana

Sebelumnya, Tito mengatalan dampak bencana alam yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat bukan sekadar merusak rumah dan infrastruktur, tetapi juga menghapus jejak pemerintahan di tingkat desa.

Dia mengungkapkan puluhan desa di tiga provinsi tersebut dinyatakan hilang akibat bencana.

Baca Juga:
Korban Bencana Sumatera Akan Dapat Bantuan Rp15 hingga Rp30 Juta untuk Perbaiki Rumah

“Karena memang data kami menunjukkan bahwa ada desa yang hilang itu totalnya 22. Di Aceh ada 13 hilang, rusak. Di Sumatera Utara ada delapan, Sumatera Barat ada satu,” kata Tito dalam konferensi pers Pemulihan dan Rencana Strategis Pascabencana di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (29/12/2025).

Selain desa yang lenyap, kerusakan masif juga mengakibatkan kerusakan fasilitas pemerintahan paling dasar. Tito menyebut, total kantor desa yang terdampak bencana mencapai 1.580 unit di tiga provinsi.

Baca Juga:
Masuki Fase Transisi, Hunian Sementara Warga Terdampak Bencana Sumatera Mulai Disiapkan

“Ia merinci, total kantor desa yang terdampak mencapai 1.580 di tiga provinsi. Rinciannya: 1.455 di Aceh, Sumatera Utara 93, dan Sumatera Barat 32,” ujar dia.

Menurutnya, Aceh menjadi wilayah dengan dampak terparah. Kabupaten Aceh Utara dan Aceh Tamiang tercatat sebagai daerah dengan jumlah kantor desa rusak terbanyak, sehingga aktivitas pemerintahan desa lumpuh dan membutuhkan intervensi cepat.

Untuk memastikan roda pemerintahan desa kembali berjalan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyiapkan langkah darurat dengan mengerahkan personel tambahan ke wilayah terdampak.

“Tugas mereka dua. Satu adalah membantu pemerintah desa-desa untuk administrasi desa. Yang kedua adalah membantu untuk menghidupkan kembali pemerintahan desa-desa yang ada itu,” tuturnya.

(Febrina Ratna Iskana)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gubernur Jabar Larang Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru
• 3 jam lalutvrinews.com
thumb
Indeks Saham ESG Underperform di Tengah Euforia IHSG 2025
• 23 jam lalubisnis.com
thumb
Kemensos Gunakan AI untuk Tes Bakat Siswa Sekolah Rakyat
• 16 jam laluliputan6.com
thumb
Jadwal Layanan BPJS, Imigrasi, dan Bank saat Libur Tahun Baru 2026
• 17 jam laludetik.com
thumb
Ramai Kecaman ke Pengunjung Taman Safari Bogor Keluar Mobil di Area Satwa
• 29 menit laludetik.com
Berhasil disimpan.