MerahPutih.com- Kapal semi pinisi KM Putri Sakinah mengalami insiden kecelakaan laut mengangkut sebanyak 11 orang penumpang, yang terdiri atas enam wisatawan asing asal Spanyol, satu pemandu wisata, dan empat anak buah kapal (ABK) termasuk nakhoda kapal.
Tim SAR gabungan pada hari kejadian, berhasil mengevakuasi sebanyak tujuh dari total 11 penumpang. Para korban selamat di antaranya empat orang ABK termasuk nakhoda kapal, dua wisatawan, dan seorang pemandu wisata.
Namun, insiden tenggelamnya kapal motor Putri Sakinah yang mengangkut belasan turis asal Spanyol di Labuan Bajo, NTT menuai sorotan tajam.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengatakan, pihaknya akan mendalami insiden kapal pinisi yang tenggelam di Labuan Bajo.
Baca juga:
Kapal Wisata di Labuan Bajo Dilarang Berlayar Sampai Pergantian Tahun
DPR menunggu laporan resmi dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi.
"Kami akan mendalami kejadian ini setelah menerima laporan resmi dari KNKT," ujarnya kepada wartawan di Jakarta dikutip Selasa (30/12).
Dia juga insiden menyinggung soal pengawasan kelaikan kapal.
"Pengawasan kelaikan kapal menjadi sesuatu yang wajib, di samping juga faktor alam yang harus dicermati secara seksama bagi semua kapal yang akan berlayar," kata Lasarus.
Diketahui, sejumlah wisatawan asal Spanyol menjadi korban tenggelamnya kapal pinisi Putri Sakinah di Selat Pulau Padar, Jumat (26/12) sekitar pukul 20.30 Wita.
Mereka merupakan satu keluarga, yakni pelatih tim Valencia B Martin Carreras Fernando. Ia bersama istri dan empat anaknya berusia 7 hingga 12 tahun. Hingga kini, Martin dan anaknya belum ditemukan.
Sementara sang istri, Mar Martinez Ortuno, dan putri bungsu mereka berusia tujuh tahun, Ortuno Andrea, selamat dari insiden tersebut. (Knu)




