Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG naik tipis 0,03% ke 8.646 pada penutupan perdagangan saham tahun 2025 hari ini, Selasa (30/12). Sebanyak 346 saham menguat, 317 saham terkoreksi, dan 146 saham tidak bergerak.
Data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan nilai transaksi saham sore ini sebesar Rp 20,61 triliun dengan volume 39,54 miliar saham dan frekuensi sebanyak 2,60 juta kali. Adapun kapitalisasi pasar IHSG hingga sore ini sebesar Rp 15.878 triliun.
Level IHSG pada penutupan perdagangan 2025 ini berbeda dari sebelumnya disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. Purbaya memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus rekor 9.000 pada akhir 2025.
“Akhir tahun ini (IHSG) berapa? 9.000. 10 tahun ke depan berapa? 32.000,” kata Purbaya dalam kegiatan “Sarasehan 100 Ekonom Indonesia” di Gedung BEI beberapa waktu lalu.
Purbaya menyatakan proyeksinya itu bukan hanya perhitungan asal, melainkan mengacu pada tren historis dalam 25 tahun terakhir. Menurutnya, indeks dapat tumbuh hingga empat sampai lima kali lipat dalam satu proses siklus bisnis. Dia yakin tren perilaku sistem ini tidak akan berubah ke depannya.
"Jadi, saya bukan tebak-tebak manggis, bukan bertapa. Itu hitungan ekonomi yang ada persamaan matematikanya," tambah dia.
Menkeu yakin pendapatnya itu diperkuat oleh tren IHSG saat ini yang masih berada pada level 8.ooo meski sebelumnya sempat diprediksi akan hancur. Investor secara aktif menganalisis arah kebijakan yang disampaikan oleh pemerintah, termasuk dirinya sebagai Menteri Keuangan, sebagai landasan dalam menentukan portofolio saham mereka.
Sementara itu, Direktur BEI Iman Rachman mengatakan all time high IHSG tercapai di 8 Desember dengan level 8.711, market cap tembus Rp 16.000 triliun dan sudah 24 kali all time high sepanjang 2025.
“Saya hitung tiap hari, tiap tutup (perdagangan) saya itungin setahun ini 24 kali all time high (ATH),” kata Iman dalam pernyataanya di Gedung BEI, Selasa (30/12).
Di samping itu, dari sebelas sektor yang ada di BEI, enam sektor terpantau naik. Sektor yang mencatat kenaikan terbesar yakni konsumer siklikal naik 3,03%. Adapun saham di sektor tersebut yang berada di zona hijau yakni PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) naik 5,52% ke Rp 382 per saham.
Di sisi lain, bursa saham Asia bergerak bervariasi. Indeks Hang Seng naik 0,86% dan Straits Times tumbuh 0,60%. Sementara Shanghai Composite di zona merah dengan turun 0,00% dan Nikkei tergelincir 0,34%.
Daftar Saham top gainers:- PT Royaltama Mulia Kontrakindo Tbk (RMKO) naik 24,73% ke Rp 464
- PT RMK Energy Tbk (RMKE) naik 18,50% ke Rp 5.925
- PT Arkora Hydro Tbk (ARKO) naik 17,24% ke Rp 5.950
- PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) turun 6,94% ke Rp 1.810
- PT Archi Indonesia Tbk (ARCI) turun 5,54% ke Rp 1.620
- PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) turun 4,55% ke Rp 3.150



