Menteri PU: Pelebaran dan Pendangkalan Sungai Jadi Penyebab Sulitnya Air Bersih

kompas.com
4 jam lalu
Cover Berita

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menyebut, pelebaran dan pendangkalan sungai akibat bencana di Sumatera, khususnya di Aceh, menjadi penyebab utama terganggunya pasokan air bersih bagi masyarakat di wilayah terdampak.

Berdasarkan hasil pengecekan di lapangan, hampir seluruh sungai di daerah terdampak mengalami pelebaran dan pendangkalan hingga dua sampai tiga kali lipat dari kondisi semula.

“Hampir di semua kabupaten itu sungai-sungainya itu melebar dan mendangkal, rata-rata dua sampai tiga kali lipat dari kondisi semula,” ujar Dody dalam rapat koordinasi Satuan Tugas Pemulihan Pascabencana Sumatera yang digelar DPR RI di Aceh, Selasa (30/12/2025).

Kondisi tersebut, kata Dody, menyebabkan banyak instalasi pengolahan air atau water treatment plant yang berada di tepi sungai tertutup lumpur.

Baca juga: Mendagri Minta 1.455 Desa Rusak di Aceh Dibangun Pakai APBN: Provinsi Nggak Kuat Duluan

“Sehingga banyak water treatment plant yang selama ini berada di tepi-tepi sungai tertutup lumpur semua, sehingga kemudian menyebabkan Bapak Ibu sekalian kesulitan air bersih di seluruh kabupaten yang terdampak,” kata Dody.

var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=pemulihan pascabencana, bencana sumatera, gangguan pasokan air bersih, sungai melebar dan mendangkal&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8zMC8xNzE4NDc5MS9tZW50ZXJpLXB1LXBlbGViYXJhbi1kYW4tcGVuZGFuZ2thbGFuLXN1bmdhaS1qYWRpLXBlbnllYmFiLXN1bGl0bnlhLWFpcg==&q=Menteri PU: Pelebaran dan Pendangkalan Sungai Jadi Penyebab Sulitnya Air Bersih§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `
${response.judul}
Artikel Kompas.id
`; document.querySelector('.kompasidRec').innerHTML = htmlString; } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } else { document.querySelector(".kompasidRec").remove(); } } }); xhr.open("GET", endpoint); xhr.send(); Upaya Mengatasi Masalah

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kementerian PU tengah berupaya mengaktifkan kembali instalasi pengolahan air bersih secepat mungkin.

Dody menargetkan, dalam waktu tiga hingga empat bulan ke depan, sejumlah water treatment plant dengan kapasitas sekitar 20 liter per detik dapat kembali beroperasi di beberapa titik.

“Kami memang sedang bekerja keras agar water treatment plant ini bisa kita aktifkan secepat-cepatnya,” ucap Dody.

Baca juga: Kurangi Pengungsi, Wagub Aceh Minta Dana Perbaikan Rumah Rusak Ringan-Sedang Segera Dicairkan

“Harapan kami dalam tempo 3 sampai 4 bulan ke depan beberapa water treatment plant yang berkapasitas sekitar 20 liter per detik bisa segera terbangun di beberapa titik,” sambungnya.

Dody menambahkan, Kementerian PU juga mengirimkan tim konsultan untuk mengkaji kondisi sungai di Pidie Jaya, termasuk kemungkinan pembangunan bendungan atau sabo dam guna mencegah bencana serupa di masa mendatang.

“Kami juga sudah mengirimkan tim konsultan untuk mengkaji tentang kondisi sungai dan juga kemungkinan bendungan,” jelas Dody.

googletag.cmd.push(function() { googletag.display('div-gpt-for-outstream'); });
.ads-partner-wrap > div { background: transparent; } #div-gpt-ad-Zone_OSM { position: sticky; position: -webkit-sticky; width:100%; height:100%; display:-webkit-box; display:-ms-flexbox; display:flex; -webkit-box-align:center; -ms-flex-align:center; align-items:center; -webkit-box-pack:center; -ms-flex-pack:center; justify-content:center; top: 100px; }
LazyLoadSlot("div-gpt-ad-Zone_OSM", "/31800665/KOMPAS.COM/news", [[300,250], [1,1], [384, 100]], "zone_osm", "zone_osm"); /** Init div-gpt-ad-Zone_OSM **/ function LazyLoadSlot(divGptSlot, adUnitName, sizeSlot, posName, posName_kg){ var observerAds = new IntersectionObserver(function(entires){ entires.forEach(function(entry) { if(entry.intersectionRatio > 0){ showAds(entry.target) } }); }, { threshold: 0 }); observerAds.observe(document.getElementById('wrap_lazy_'+divGptSlot)); function showAds(element){ console.log('show_ads lazy : '+divGptSlot); observerAds.unobserve(element); observerAds.disconnect(); googletag.cmd.push(function() { var slotOsm = googletag.defineSlot(adUnitName, sizeSlot, divGptSlot) .setTargeting('Pos',[posName]) .setTargeting('kg_pos',[posName_kg]) .addService(googletag.pubads()); googletag.display(divGptSlot); googletag.pubads().refresh([slotOsm]); }); } }

Dalam kesempatan itu, Dody memastikan bahwa pihaknya terus melakukan pekerjaan tanggap darurat di berbagai daerah terdampak, termasuk pembersihan lumpur dan fasilitas umum, dengan dukungan TNI Angkatan Darat.

“Kita sekarang lakukan 24 jam, Pak. Malam pun kita kerja,” pungkasnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
IHSG Diramal Naik di Hari Terakhir Perdagangan 2025, Saham Ini jadi Rekomendasi
• 14 jam lalukatadata.co.id
thumb
Subsidi Global jadi Alat Strategis untuk Ekonomi dan Lingkungan
• 3 jam laluliputan6.com
thumb
Diteken Sebelum Lengser, Pimpinan KPK Era Nawawi Pomolango yang Beri SP3 Kasus Izin Nikel di Sultra
• 2 jam lalusuara.com
thumb
Expo Jhonlin Group di Batfest 2025 Ajak Warga Pahami Proses Bisnis Hulu ke Hilir
• 21 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Kaleidoskop 2025, Tragedi Memilukan Gunung Kuda Cirebon dan Ponpes Al-Khoziniy Sidoarjo
• 15 jam lalurctiplus.com
Berhasil disimpan.