JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN mengakui pemulihan sistem kelistrikan di Aceh sebulan pascabencana akhir November 2025 lalu, belum sepenuhnya rampung. Dari total 23 kabupaten dan kota, masih terdapat delapan daerah yang pasokan listriknya belum pulih 100 persen.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, sebagian besar wilayah Aceh sebenarnya telah kembali menikmati listrik. Namun, beberapa daerah terdampak paling parah masih menghadapi kendala pemulihan.
“Dari 23 kabupaten dan kota madya, 15 kabupaten dan kota madya 100 persen sudah pulih dari sudut pandang desa. Sedangkan ada 8 kabupaten yang masih belum mencapai 100 persen,” ujar Darmawan dalam rapat koordinasi Satuan Tugas Pemulihan Pascabencana Sumatera yang digelar DPR RI di Aceh, Selasa (30/12/2025).
Baca juga: PLN: Kerusakan Listrik di Aceh Saat Ini Lebih Parah Dibanding Tsunami 2004
Darmawan memaparkan, terdapat tiga daerah dengan tingkat pemulihan kelistrikan paling rendah, yakni Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues.
“Tiga daerah dengan pemulihannya yang masih paling rendah adalah satu, Aceh Tengah. Ini adalah 70,8 persen desa sudah menyala, sisanya masih padam,” kata Darmawan.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=darmawan, PLN , bencana Aceh, pemulihan listrik Aceh&post-url=aHR0cHM6Ly9uYXNpb25hbC5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8zMC8xOTQzMjkzMS9wbG4tYWt1aS1saXN0cmlrLWRpLWFjZWgtYmVsdW0tcHVsaWgtMTAwLXBlcnNlbg==&q=PLN Akui Listrik di Aceh Belum Pulih 100 Persen````````````````````§ion=Nasional' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Adapun di Kabupaten Bener Meriah, dari total 194 desa, masih terdapat puluhan desa yang belum teraliri listrik. Kondisi yang sama juga terjadi di Kabupaten Gayo Lues.
“Kemudian kedua adalah Bener Meriah, yaitu 83,6 persen desa dari 194 desa, masih ada 38 desa yang padam,” kata Darmawan.
“Kemudian Gayo Lues dari 95 desa, 41 desa masih padam, 69,9 persen desa sudah menyala,” sambungnya.
Baca juga: Menjelang Ramadhan, Gubernur Mualem Minta Pusat Tangani Harga Daging di Aceh
Menurut Darmawan, lambatnya pemulihan di Aceh Tengah dan Bener Meriah disebabkan keterbatasan akses darat untuk mengangkut material kelistrikan, sehingga PLN masih mengandalkan jalur udara.
“Kami mohon izin untuk Aceh Tengah dengan Bener Meriah, evakuasi material kami masih menggunakan udara. Evakuasi 510 tiang listrik kami masih menggunakan Hercules dan juga udara,” ungkap Darmawan.
Sementara itu, lanjut Darmawan, kondisi di Gayo Lues mulai menunjukkan perkembangan positif, seiring terbukanya akses jalan darat dari wilayah Langsa, Kota Cane hingga Blangkejeren.
“Sedangkan Gayo Lues ini ada berita yang cukup menggembirakan, jalur dari Langsa, Kota Cane sampai ke Blangkejeren sudah mulai terbuka sehingga 210 tiang listrik kami sedang dalam perjalanan,” jelas Darmawan.
Dalam kesempatan itu, Darmawan menegaskan bahwa skala kerusakan sistem kelistrikan akibat bencana kali ini jauh lebih besar dibandingkan dengan tsunami Aceh 2004.
Pada tsunami 2004, kerusakan sistem kelistrikan hanya terjadi di delapan titik. Sementara pada bencana kali ini, kerusakan meluas hingga ratusan titik.
“Pada saat tsunami 2004, kerusakan sistem kelistrikan ada di 8 titik, sedangkan bencana kali ini di Aceh ada 442 titik. Jadi skalanya sangat berbeda, kali ini sangat masif,” pungkasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

:strip_icc()/kly-media-production/medias/3328495/original/048029100_1608392252-Foto_Istimewa.jpg)


