Lagu Republik Fufufafa Bikin Panas, Herwin Sudikta Bilang Politik Ditelanjangi di Ruang Publik

fajar.co.id
2 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Herwin Sudikta, kembali bicara soal lagu terbaru Slank berjudul Republik Fufufafa yang belakangan ramai diperbincangkan publik.

Lagu tersebut dianggap sarat kritik terhadap kondisi politik nasional.

Herwin pun menuturkan pandangannya mengenai wajah politik Indonesia saat ini.

Ia menyebut politik kerap dipersepsikan sebagai entitas yang kehilangan etika dan rasa malu.

“Banyak yang bilang politik itu entitas hidup tanpa kemaluan. Tak tahu malu, tak kenal etika, apalagi rasa bersalah,” ujar Herwin di X @bangherwin (30/12/2025).

Namun menurutnya, kondisi politik di era kepemimpinan Presiden Jokowi lalu saat ini Gibran Rakabuming Raka menjadi Wapres justru membawa situasi ke tingkat yang lebih rendah.

“Tapi perlakuan Jokowi dan Gibran terhadap politik membawa politik ke level yang lebih rendah bahkan nista,” tegasnya.

Lanjut dia, politik tidak lagi sekadar kehilangan moral, melainkan telah dipertontonkan secara terbuka tanpa rasa tanggung jawab.

“Bukan sekadar tak punya kemaluan, tapi rela menelanjangi politik di ruang publik,” katanya.

Ia juga menyinggung bagaimana kekuasaan Jokowi diperlakukan seolah sebagai warisan, lalu dibungkus dengan narasi stabilitas demi pembenaran.

“Bukan sekadar tak punya kemaluan, tapi rela menelanjangi politik di ruang publik,” Herwin menuturkan.

“Memakainya sebagai alat warisan kekuasaan, lalu menyebutnya stabilitas,” tambahnya.

Di titik tersebut, Herwin bilang bahwa politik telah kehilangan makna dan martabatnya.

“Di titik ini, politik bukan cuma amoral. Ia dinistakan, diperas maknanya, dikosongkan martabatnya tanpa sisa,” kuncinya.

Sebelumnya, Politikus PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, turut memberikan pandangannya terkait lagu baru Slank berjudul Republik Fufufafa yang mendadak viral dan ramai diperbincangkan publik.

Dikatakan Ferdinand, lagu tersebut merefleksikan realitas yang hidup di tengah masyarakat.

Ia menegaskan pesan yang disampaikan Slank tidak bisa begitu saja dipungkiri, meski ada pihak-pihak yang berupaya menutupinya.

“Menurut saya lagunya Slank itu adalah sebuah realita yang tidak bisa dipungkiri,” ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Senin (29/12/2025).

Ia menambahkan, sekalipun ada orang-orang yang mencoba berlindung di balik kebohongan dan ketiadaan bukti, realitas itu tetap tumbuh menjadi keyakinan publik.

“Meskipun orang berlindung dibalik kebohongan dan ketidakadaan bukti-bukti. Tetapi tetap saja itu sudah menjadi sebuah kebenaran di tengah publik,” katanya.

Ferdinand secara khusus menyinggung isu yang diangkat dalam lagu tersebut.

“Soal Fufufafa dan lagunya Slank itu. Ya saya pikir memang ya itu kebenaran yang terjadi,” ucapnya.

Namun, ia mengakui bahwa kebenaran itu belum bisa diungkap secara terang-benderang.

“Hanya tidak bisa diungkap secara nyata saja,” lanjutnya.

Meski demikian, Ferdinand meyakini bahwa waktu akan menjadi faktor penentu.

“Kita tinggal tunggu waktu saja bahwa waktu akan menjawab kebenaran itu nantinya,” tegasnya.

Di luar polemik yang menyertai lagu tersebut, Ferdinand menyampaikan apresiasi kepada Slank. Ia mengaku menghormati keberanian band legendaris itu dalam menyuarakan kritik sosial melalui karya musik.

“Tapi saya salut dan hormat kepada Slank atas lagu barunya,” ungkapnya.

Ia pun berharap lagu Republik Fufufafa dapat diterima luas oleh masyarakat dan memberi hiburan di tengah situasi sulit yang sedang dihadapi bangsa.

“Dan semoga lagu tersebut menjadi lagu yang sangat menghibur di tengah masyarakat. Di tengah duka bangsa ini karena bencana,” tandasnya. (Muhsin/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Gempa M4,5 Guncang Bener Meriah Aceh, Pusatnya di Darat
• 1 jam laluokezone.com
thumb
Pemkab Mimika-Pertamina hadirkan SPBU di wilayah pesisir Kokonao
• 14 jam laluantaranews.com
thumb
Kepala BNN Sebut Judol dan Narkoba Ciptakan Lingkaran Kehancuran
• 23 jam laluliputan6.com
thumb
Sinergi Strategis UKP dan Kemenkop: MoU Jadi Tonggak Penguatan Ekonomi Kerakyatan Nasional
• 25 menit lalupantau.com
thumb
Update Korban Bencana Sumatera 30 Desember: 1.141 Meninggal, 163 Hilang
• 3 jam lalukumparan.com
Berhasil disimpan.