Gresik (beritajatim.com)- Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menjenguk seorang anak penderita atresia bilier yang tengah menjalani perawatan intensif, sebagai bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah daerah terhadap pendampingan medis khusus.
Dalam kunjungan tersebut, bupati yang akrab disapa Gus Yani itu menyempatkan diri berdialog langsung dengan orang tua pasien untuk memberikan dukungan moril sekaligus memastikan proses penanganan medis berjalan optimal.
Dirinya menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik berkomitmen penuh untuk mendampingi pasien, baik dari sisi pelayanan kesehatan maupun kebutuhan administratif yang diperlukan.
“Atresia bilier merupakan penyakit serius yang membutuhkan penanganan jangka panjang. Kami tidak akan tinggal diam, dan siap mendampingi keluarga pasien agar anak mendapatkan perawatan terbaik,” ujarnya, Selasa (30/12/2025).
Seperti diketahui, anak berinisial AI berusia 1 tahun berdomisili bersama orang tuanya di Kecamatan Menganti. Anak ini mengalami atresia bilier yakni kelainan bawaan langka pada bayi baru lahir di mana saluran empedu (di dalam atau luar hati) tersumbat, atau tidak berkembang normal, sehingga menghalangi aliran empedu ke usus untuk pencernaan dan pembuangan limbah.
Kendati orang tuanya tercatat ber-KTP warga kabupaten tetangga. Dirinya sengaja menjenguk karena sempat mengalami kendala terkait dengan pelayanan Universal Health Coverage (UHC).
“Pelayanan UHC di Gresik memang berbasis NIK warga Gresik. Namun, yang paling penting adalah memastikan anak ini mendapatkan penanganan medis yang dibutuhkan. Saat ini, sudah dalam perawatan dan perhatian khusus di RSUD Dr. Soetomo Surabaya,” imbuh Gus Yani.
Saat ini kondisi kesehatan anak IA memerlukan penanganan khusus dengan proses yang panjang dan bertahap. Dirinya tetap hadir melakukan pengawalan dan pendampingan, meskipun secara administrasi anak IA bukan warga Gresik.
“Kami terus berkomunikasi dengan RSUD Dr. Soetomo. Proses pengobatan ini tidak singkat, sehingga perlu kesiapan fisik dan pendampingan berkelanjutan,” pungkasnya. [dny/ian]



