Jakarta, IDN Times - Warga Guinea mulai memberikan suara pada Minggu (28/12/2025), dalam pemilihan presiden pertama sejak kudeta militer yang terjadi pada 2021. Pemilu ini menandai tahap akhir dari proses transisi politik yang berlangsung selama empat tahun setelah penggulingan Presiden Alpha Condé.
Pemimpin junta, Jenderal Mamadi Doumbouya, yang kini menjabat sebagai presiden sementara, diprediksi memenangkan pemilihan dengan mudah menurut sejumlah analis politik. Kekuatan oposisi yang terus melemah selama masa transisi membuat Doumbouya menjadi kandidat paling dominan di antara delapan calon lainnya.



