Tim SaRaDaSi Politeknik Negeri Padang Dampingi Korban Banjir

BENCANA hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Sumatra Barat pada akhir Desember 2025 mendapat respons cepat dari berbagai pihak. Politeknik Negeri Padang (PNP) menurunkan Tim SaRaDaSi (Sanitasi Ramah Darurat dan Sistem Air Bersih Komunal) untuk melakukan survei, penyaluran bantuan, serta pendampingan pemulihan bagi masyarakat terdampak.

Seluruh rangkaian kegiatan tersebut didukung pendanaan dari Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPP) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Ketua Tim SaRaDaSi PNP, Andrew Kurniawan Vadreas, mengatakan keterlibatan tim di lapangan tidak semata menyalurkan bantuan, tetapi juga memastikan bantuan sesuai dengan kebutuhan warga. 

“Kami mengawali kegiatan dengan survei tanggap darurat untuk memetakan kerusakan, kebutuhan mendesak masyarakat, serta potensi risiko lanjutan pascabencana,” ujarnya.

Baca juga : Dari Kampus ke Lokasi Bencana, Kiprah Tim PNP di Agam dan Pariaman

Berdasarkan hasil survei, Tim SaRaDaSi bergerak ke Kelurahan Tabing Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang. Di lokasi tersebut, tim bersama dosen dan mahasiswa PNP bergotong royong membersihkan lingkungan serta menyalurkan bantuan awal kepada warga terdampak banjir. Kehadiran tim dinilai membantu pemulihan sekaligus memberikan dukungan moril bagi masyarakat.

Aksi kemanusiaan kemudian berlanjut ke Nagari Sungai Buluh, Kabupaten Padang Pariaman. Tim SaRaDaSi menyalurkan bantuan kebutuhan pokok dalam jumlah signifikan yang diserahkan langsung kepada masyarakat melalui koordinasi dengan pemerintah nagari setempat sebagai bagian dari pemulihan awal pascabencana.

Selain bantuan pangan, tim juga menyalurkan bantuan kebutuhan dasar dan pendidikan di wilayah Sungai Buluh Timur dan Sungai Buluh Utara. Bantuan pendidikan berupa perlengkapan sekolah diberikan kepada anak-anak terdampak guna menjaga keberlangsungan proses belajar di tengah situasi darurat.

Baca juga : Dirjen Dikti Dorong Pendidikan Vokasi yang Responsif dan Siap Hadapi Industri

Pada Jumat, (26/12), Tim SaRaDaSi kembali menyalurkan bantuan logistik nonpangan di Kurao Pagang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang, serta Nagari Pasie Laweh, Kecamatan Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman. Bantuan yang diberikan meliputi selimut, handuk, mukena, dan kain sarung, disesuaikan dengan kebutuhan warga.

Penyerahan bantuan didampingi Sekretaris Koperasi Syariah Masjid Ansharullah di Kurao Pagang dan Wali Nagari Pasie Laweh. Di tengah rangkaian kegiatan tersebut, bencana susulan terjadi di wilayah Tanjung Raya, Maninjau, Kabupaten Agam. Hujan berintensitas tinggi sejak Selasa hingga Kamis memicu galodo atau banjir bandang disertai longsor. Material kayu dan batu menghantam pemukiman warga serta merusak jembatan penghubung.

Saat meninjau lapangan pada Sabtu, (27/12), Tim SaRaDaSi mencatat puluhan rumah terdampak dengan ketebalan lumpur mencapai 50 hingga 70 sentimeter. Salah satu rumah yang mengalami kerusakan berat diketahui milik keluarga mahasiswa PNP. Tim melakukan asesmen lapangan dan pendataan dampak sebagai dasar penanganan lanjutan.

Melalui kegiatan tanggap darurat yang didukung DPP Kemendiktisaintek, Politeknik Negeri Padang menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi vokasi yang aktif dan responsif dalam penanganan bencana. Tim SaRaDaSi hadir tidak hanya sebagai penyalur bantuan, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam pemulihan awal berbasis data, kolaborasi lokal, dan kepedulian sosial di Sumatra Barat.

Saat meninjau lapangan pada Sabtu, (27/12), Tim SaRaDaSi mencatat puluhan rumah terdampak dengan ketebalan lumpur mencapai 50 hingga 70 sentimeter. Salah satu rumah yang mengalami kerusakan berat diketahui milik keluarga mahasiswa PNP. Tim melakukan asesmen lapangan dan pendataan dampak sebagai dasar penanganan lanjutan.

Melalui kegiatan tanggap darurat yang didukung DPP Kemendiktisaintek, Politeknik Negeri Padang menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi vokasi yang aktif dan responsif dalam penanganan bencana. Tim SaRaDaSi hadir tidak hanya sebagai penyalur bantuan, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam pemulihan awal berbasis data, kolaborasi lokal, dan kepedulian sosial di Sumatra Barat.(E-2)