Blokade Trump Paksa Venezuela Tutup Sumur, Harga Minyak Bertahan

kumparan.com
5 jam lalu
Cover Berita

Pasar minyak mentah dunia dihadapkan berbagai sentimen, seperti blokade Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap Venezuela, hingga kelebihan pasokan alias surplus, memengaruhi harga secara internasional.

Dikutip dari Bloomberg, harga minyak mempertahankan kenaikan pada Selasa (30/12), karena para pedagang mempertimbangkan ketegangan geopolitik dari Venezuela hingga Rusia dan Iran di tengah kekhawatiran akan kelebihan pasokan global.

Harga minyak Brent menembus angka USD 62 per barel dalam perdagangan yang tenang selama liburan. Meski begitu, harga minyak mentah tetap berada di jalur penurunan tahunan yang tajam karena kekhawatiran produksi akan melampaui permintaan setelah OPEC+ meningkatkan produksi dalam upaya merebut kembali pangsa pasar.

Di antara tanda-tanda pasokan yang melimpah, jumlah minyak mentah yang disimpan di kapal tanker yang tidak beroperasi terus meningkat, menurut data Vortexa Ltd.

Venezuela mulai menutup sumur-sumur minyak karena blokade parsial AS yang menghambat ekspor, menyebabkan tangki penyimpanan lokal penuh. Pada saat yang sama, upaya Trump mengakhiri perang di Ukraina menghadapi hambatan baru setelah Presiden Rusia Vladimir Putin akan merevisi posisi negosiasinya.

Terlepas dari risiko tersebut, anggota OPEC+ yang bertemu akhir pekan ini diperkirakan akan tetap berpegang pada rencana untuk menunda peningkatan pasokan lebih lanjut di tengah meningkatnya bukti surplus global, menurut tiga delegasi.

Alasan Trump Blokade AS ke Venezuela

Trump mengatakan AS menyerang sebuah fasilitas di Venezuela, yang akan menjadi peningkatan signifikan dalam kampanyenya melawan dugaan operasi perdagangan narkoba di sana.

“Terjadi ledakan besar di area dermaga tempat mereka memuat kapal-kapal dengan narkoba,” kata Trump kepada wartawan pada Senin lalu, membenarkan komentar dari pekan lalu.

Pernyataan tersebut menandai pertama kalinya AS mengumumkan serangan darat di Venezuela. Pemerintahan Trump telah meningkatkan tekanan pada pemerintahan Presiden Venezuela Nicolas Maduro dengan mengebom kapal-kapal di wilayah tersebut dan menerapkan blokade untuk mengganggu ekspor minyak negara itu.

Sebagai respons, Venezuela mulai menutup sumur-sumur minyak di wilayah yang memiliki cadangan minyak terbesar di dunia. Petroleos de Venezuela SA (PDVSA) mulai menutup sumur-sumur di Sabuk Orinoco pada 28 Desember karena perusahaan penyulingan milik negara tersebut kehabisan ruang penyimpanan dan persediaan membengkak.

PDVSA berencana mengurangi produksi di Sabuk Orinoco setidaknya 25 persen menjadi 500.000 barel per hari. Penurunan ini mewakili pengurangan 15 persen dari total produksi Venezuela sebesar 1,1 juta barel per hari.

Keputusan ini pertanda peringatan bagi Nicolas Maduro, yang selama blokade telah berupaya mempertahankan ekspor yang merupakan inti dari perekonomian negara Amerika Selatan tersebut. Menonaktifkan sumur minyak dipandang sebagai upaya terakhir karena tantangan operasional dan biaya tinggi untuk mengaktifkannya kembali, kata salah satu sumber.

Menurut salah satu sumber, PDVSA pada 23 Desember menyetujui gagasan untuk mengurangi produksi mulai 28 Desember. Rencananya adalah menutup sumur-sumur di divisi minyak mentah ekstra berat di Sabuk Orinoco, Junin, kemudian beralih ke sisanya, Ayacucho dan Carabobo, yang mengandung minyak yang kurang berat.

China adalah pembeli minyak utama Venezuela. AS memberlakukan sanksi terhadap Venezuela pada tahun 2019 dan bulan ini Presiden AS Donald Trump memerintahkan blokade militer dengan alasan hal itu diperlukan untuk menghentikan kartel narkoba.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Klasemen HYDROPLUS Soccer League di Akhir 2025, Siapa yang Paling Gacor?
• 18 jam lalukumparan.com
thumb
Clippers Bidik Kemenangan Kelima Beruntun Saat Hadapi Kings di Intuit Dome
• 7 jam lalupantau.com
thumb
Peringati Hari Ibu, TP PKK Kota Makassar Salurkan Paket Bantuan Pangan
• 21 jam laluharianfajar
thumb
Pengacara Eks Dirut PT PIS Tegaskan Riza Chalid Tak Terlibat Kasus Tata Kelola Minyak Mentah
• 12 jam laluviva.co.id
thumb
Lautan Warga Iringi Kepergian Khaleda Zia, Ikon Politik Bangladesh
• 11 jam lalucnbcindonesia.com
Berhasil disimpan.