Pantau - Pemerintah Kota Makassar menyalurkan bantuan kemanusiaan senilai Rp500 juta kepada masyarakat terdampak bencana hidrometeorologi di Provinsi Sumatera Barat sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian antardaerah.
Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, kepada Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, dalam seremoni yang berlangsung di Istana Gubernur Sumatera Barat pada Selasa (30/12).
"Kami dari Pemerintah Kota Makassar menyampaikan empati dan kepedulian yang mendalam atas musibah yang menimpa masyarakat Sumatera Barat. Bantuan ini kami salurkan dalam bentuk uang tunai dan telah ditransfer melalui Bank Sumbar," ujar Aliyah.
Bantuan Tunai dan Dukungan Moral dari Pemkot MakassarAliyah menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk dukungan penuh dari Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, yang juga menitipkan salam dan perhatian bagi masyarakat Sumatera Barat.
"Kami titipkan sepenuhnya kepada Bapak Gubernur untuk menyalurkan bantuan ini ke daerah-daerah yang terdampak. Kami ikhlas dan menyampaikan salam hormat dari Bapak Wali Kota Makassar," ungkapnya.
Aliyah juga berharap bantuan tersebut dapat memberikan manfaat nyata dan mendukung proses pemulihan pascabencana secara berkelanjutan.
Dalam kunjungannya, Aliyah didampingi sejumlah pejabat dari Pemerintah Kota Makassar, di antaranya:
Plt. Kabid Perencanaan Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Bappeda Kota Makassar, Ulfah Ichwani Achmad
Fungsional Perencana Ahli Muda Bappeda, Rizti Nadirah Rizal
Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Ahmad Ismunandar
Dewan Pengawas PDAM Makassar, Andi Syahrum
Fokus Penanganan Pascabencana oleh Pemprov SumbarGubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, mengapresiasi bantuan tersebut dan menyampaikan terima kasih atas kepedulian Pemerintah Kota Makassar.
"Atas nama Pemerintah Provinsi dan masyarakat Sumatera Barat, kami menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan dari Pemerintah Kota Makassar. Bantuan ini menjadi penyemangat dan motivasi bagi masyarakat kami yang terdampak bencana," ujarnya.
Mahyeldi menambahkan bahwa saat ini Pemprov Sumbar tengah fokus pada penanganan darurat dan pemulihan pascabencana, termasuk rehabilitasi sungai, pembangunan hunian yang aman, serta penyusunan Rencana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana (R3P).
R3P ditargetkan rampung pada awal Januari 2026 untuk mempercepat pemulihan kondisi sosial dan infrastruktur masyarakat terdampak.
Kunjungan ini menjadi wujud solidaritas nyata antarpemerintah daerah dalam mendukung penanganan bencana secara kolaboratif di Indonesia.




