Pemerintah China menetapkan daftar perusahaan yang diizinkan mengekspor tungsten, antimon dan perak untuk periode 2026 - 2027. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari pengelolaan mineral yang dianggap strategis bagi industri dalam negeri.
Dilansir Rabu (31/12), Kementerian Perdagangan China menyatakan sebanyak 44 perusahaan diperbolehkan mengekspor perak. Sementara itu, jumlah eksportir tungsten tetap 15 perusahaan dan antimon 11 perusahaan.
Baca Juga: Eksistensi China Menguat, Indonesia Diimbau Waspadai Dampak Ekonomi dan Keamanan
Dalam dua tahun terakhir, pemerintah setempat secara bertahap memperketat pembatasan ekspor mineral kritis dengan alasan keamanan nasional. Langkah ini memanfaatkan dominasi dalam penambangan dan pemrosesan bahan baku penting yang digunakan dalam berbagai sektor, mulai dari ponsel pintar, baterai kendaraan listrik hingga sistem persenjataan seperti rudal inframerah dan amunisi.
Kebijakan China dipandang sebagai respons terhadap pembatasan ekspor chip dan kebijakan tarif yang diberlakukan Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya, China sebelumnya memasukkan sejumlah produk antimon ke dalam daftar kontrol ekspor mulai 15 September 2024. Ia menambahkan beberapa produk tungsten ke daftar serupa pada Februari 2025.
Baca Juga: 20 Tahun Menguasai Pasar Otomotif Global, Kini Jepang Takluk oleh China
Pembatasan ekspor tersebut telah mendorong lonjakan harga antimon dan tungsten dalam pasar global akibat ketatnya pasokan di luar dari China. Kedua logam tersebut banyak digunakan dalam industri pertahanan, energi bersih dan manufaktur teknologi tinggi.
