Pemolisian modern wujudkan Kalsel kondusif 

antaranews.com
6 jam lalu
Cover Berita
Banjarbaru (ANTARA) - Tahun 2025 bisa dikatakan menjadi tahun keemasan bagi Polda Kalimantan Selatan.

Bagaimana tidak, sederet prestasi bergengsi di level nasional berhasil diraih berkat kinerja yang dinilai mampu mengolaborasikan antara polisi sebagai aparat penegak hukum dan polisi sebagai mitra masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.

Hampir tidak ada peristiwa pidana yang menonjol tahun ini, selain kebersamaan polisi dan masyarakat untuk sama-sama memelihara Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) mendukung terwujudnya Asta Cita pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan selaku Kapolda Kalimantan Selatan telah memimpin komando transformasi dari polisi represif menjadi polisi prediktif, proaktif, dan kolaboratif.

Kuncinya, masyarakat sebagai mitra dalam menjaga keamanan dan setiap langkah aparat penegak hukum selalu didasari semangat memberikan keadilan.

Hal ini sejalan dengan konsep pemolisian modern, pendekatan yang tidak hanya berbasis hukum tetapi juga menekankan interaksi sosial positif dengan masyarakat.

Berkat penerapan pemolisian modern ini pula, sehingga hasilnya dapat mewujudkan Kalimantan Selatan kondusif sepanjang tahun ini.

Tolak ukurnya bisa dilihat dari jumlah pidana atau kejadian kejahatan yang turun tajam dibandingkan tahun sebelumnya.

Sepanjang tahun ini Polda Kalsel mencatat terjadi 5.538 kejahatan, turun 412 kasus atau 6,92 persen dibandingkan tahun 2024 sebanyak 5.950 kasus.

Kejahatan konvensional masih mendominasi yakni 3.769 kasus, atau turun 271 (6,71 persen) dibanding 2024 yang sebanyak 4.040 kasus.

Begitu juga kejahatan transnasional turun 135 kasus atau 7,57 persen dari 1.783 di 2024 menjadi 1.648 tahun ini.

Sementara kejahatan terhadap kekayaan negara turun 6 kasus atau 4,76 persen dari 126 di 2024 menjadi 120 di 2025.

Gangguan keamanan yang berpotensi memicu gesekan di masyarakat juga berhasil diredam.

Baca juga: Aksi nyata berbuah prestasi dari Irjen Yudha

Satu momen yang paling diingat publik Kalimantan Selatan ketika pengamanan aksi unjuk rasa ribuan massa mahasiswa dan driver ojek online pada 1 September 2025 di depan DPRD Kalsel di Banjarmasin.

Potensi konflik dari aksi anarkis massa yang awalnya sangat dikhawatirkan nyatanya tidak terjadi. Semuanya dapat berjalan damai tanpa gesekan sedikit pun. Bahkan massa mahasiswa yang membubarkan diri dengan tertib sempat memunguti sampah makanan dan minuman bekas unjuk rasa.

Sungguh pemandangan anti tesa dari peristiwa di Ibukota Jakarta yang rusuh dimana-mana pada Agustus kelabu hingga terjadi juga di sejumlah wilayah di Indonesia akibat dinamika politik nasional.

Polda Kalsel mampu mengawal aspirasi massa dengan baik dan elegan serta tersalurkan dengan baik tanpa ada konflik dan kecemasan warga.

Padahal kekuatan media sosial sangat memungkinkan mendorong orang melakukan anarkis. Dalam konteks ini, Kalimantan Selatan mendapatkan pujian, dimana aspirasi tersalurkan dan keamanan ditegakkan.

Pengamat Kebijakan Publik dan Pemerhati Sosial Perkotaan dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Dr. Taufik Arbain, M.Si, menilai fakta ini berkat polisi telah mampu mengidentifikasi permasalahan dengan baik.

Kemudian mengelola kemitraan dan kolaborasi dengan berbagai pihak dan hadir di tengah-tengah masyarakat dengan pendekatan sosial kultural.

"Tentu saja selain memanfaatkan kapasitas manajemen pemolisian yang modern," ucapnya.

Terlebih Kapolda Yudha dan jajarannya tak segan-segan berkonsultasi dengan kalangan akademisi, tuan guru, lembaga swadaya masyarakat termasuk media dan banyak pihak lainnya untuk mendorong ketertiban dan rasa aman di masyarakat.

Menurut Taufik Arbain, pendekatan seperti ini seyogianya harus terus dilakukan dan dikembangkan.

Hal ini bentuk implementasi dari paradigma pemolisian modern, yang bergerak dari pendekatan represif ke pencegahan, kolaborasi, dan pemberdayaan masyarakat.

Menurut Taufik, kondisi ini bagian dari ruang dialogis kepolisian dengan masyarakat dalam menanggulangi masalah di masyarakat.

"Maka dari itu, kepolisian ke depan akan terus berbenah, terlebih tantangan kemasyarakatan dan kejahatan semakin kompleks dengan hadirnya dunia digitalisasi saat ini. Setidaknya kekuatan teknologi data dan sistem digital masih perlu dikembangkan untuk deteksi dini tindak pidana," tutur Taufik.

Ini bagian dari membangun kepercayaan publik dimana kepolisian mampu cepat menuntaskan masalah hukum, apalagi menjunjung akuntabilitas dan transparansi setiap kasus yang ditangani.

Jika tingkat kepercayaan masyarakat atas profesionalisme kepolisian meningkat, maka tingkat partisipasi dan kecintaan masyarakat kepada kepolisian pun tentu meningkat.

Koordinator Magister Administrasi Publik Fisip ULM ini menganalogikan kepolisian terkadang berada dalam ruang "benci tapi rindu".

Ada kalanya dibenci jika ada kasus-kasus tertentu, tetapi ia pun sangat dirindukan dalam menuntaskan masalah yang dihadapi masyarakat.

Baca juga: Kapolda Kalsel konsumsi MBG bersama siswa pastikan keamanan pangan

Baca juga: Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan resmi jadi Kapolda Kalsel

Merangkul 1.605 petani

Berbeda dari kebiasaan polisi yang kerap disibukkan dengan penegakan hukum, dinamika tugas di Polda Kalsel sepanjang tahun ini justru banyak diwarnai dengan aksi-aksi sosial kemasyarakatan.

Salah satu yang paling menonjol adalah ketika Kapolda Yudha menggerakkan seluruh sumber daya yang ada untuk mendukung terwujudnya ketahanan dan swasembada pangan sebagai implementasi dari Asta Cita.

Menindaklanjuti perintah Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo untuk budidaya jagung satu juta hektare nasional, Polda Kalsel sukses menjadikan Kalsel di penghujung tahun ini berswasembada jagung.

Lahan basah di Jalan Gubernur Syarkawi Gambut, Kabupaten Banjar berhasil disulap sehingga bisa panen tiga kali dalam setahun dengan produksi jagung tembus 6.000 ton.

Total ada 1.605 petani diberdayakan se-Kalsel. Mereka dilibatkan mulai dari proses tanam, panen, hingga pemasaran. Program budidaya jagung ini benar-benar berdampak bagi kesejahteraan keluarga petani dan masyarakat pada umumnya.

Atas kinerja Satgas Pangan Polda Kalsel dan sejumlah capaian prestasi dalam pemeliharaan kamtibmas, Kapolda Yudha pun banjir penghargaan. Di antaranya juara dua nasional ketahanan pangan dari Kapolri dan Kompolnas Awards 2025 berkat semangat profesionalisme dan integritas mewujudkan kepolisian modern, humanis, dan berorientasi pada pelayanan publik.

Anugerah Bintang Bhayangkara Pratama dari Kapolri pun diraih sebagai bentuk penghormatan atas jasa yang diberikan melampaui panggilan kewajiban dalam mengemban tugas.

Pin emas dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang juga diterima Kapolda Yudha sebagai Satgas Pencegahan dan Penyelesaian Tindak Pidana Pertanahan.

Kemudian piagam penghargaan dari Gubernur Kalsel Muhidin karena berhasil mendukung meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian serta penghargaan Rektor ULM Prof Ahmad Alim Bachri atas kerja sama program ketahanan pangan di bidang peternakan, budidaya ikan dan budidaya jagung.

Segala capaian tahun ini adalah hasil kerja ikhlas dan kerja cerdas yang digelorakan Yudha sebagai pemegang tongkat komando di Polda Kalsel.

Dia terus mendorong anggota untuk bisa melayani dan berdiri sejajar dengan masyarakat. Tidak ada sekat apalagi ego sektoral. Semuanya duduk sama rendah dan berdiri sama tinggi.

Itulah wujud polisi modern yang diinginkan Kapolri dengan jargonnya Polri Presisi dan semangat Polri untuk masyarakat.

Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan bersama awak media saat rilis akhir tahun 2025 di Mapolda Kalsel di Banjarbaru, Selasa (30/12/2025). (ANTARA/HO-Humas Polda Kalsel)

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Purbaya Buka Blokir Rp 20 M untuk Kirim Praja IPDN ke Sumatera: Kecil Itu!
• 45 menit lalukompas.com
thumb
Chelsea Buang Peluang ke 4 Besar Klasemen Liga Inggris Usai Ditahan Imbang Bournemouth 
• 6 jam lalutabloidbintang.com
thumb
Mualem: Sejak Awal Bencana Aceh Kita Gerak Cepat, tapi Dampak Besar & Kompleks
• 23 jam lalukumparan.com
thumb
Inspirasi dari Burung Kepodang Emas
• 17 jam laluerabaru.net
thumb
Sederet Catatan Ekonom tentang Perekonomian Lampung 2025, Apa Saja?
• 2 jam lalukompas.id
Berhasil disimpan.