Pantau - Tahun 2025 menjadi tahun keemasan bagi Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) setelah mencatat sederet prestasi nasional di bidang keamanan, ketahanan pangan, dan pelayanan publik berbasis pendekatan humanis.
Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan dinilai berhasil memimpin transformasi institusinya dari pendekatan represif ke pemolisian yang prediktif, proaktif, dan kolaboratif.
Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Kalimantan Selatan pun terjaga kondusif sepanjang tahun, tanpa peristiwa pidana menonjol.
Capaian ini menjadi penopang keberhasilan agenda pembangunan nasional Asta Cita yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Kriminalitas Turun Signifikan, Pengamanan Aksi Berjalan DamaiSepanjang tahun 2025, angka kejahatan di Kalimantan Selatan menurun hampir di seluruh kategori.
Tercatat 5.538 kasus kriminal, turun 412 kasus atau 6,92% dibandingkan 2024 yang mencatat 5.950 kasus.
Kejahatan konvensional turun 6,71% menjadi 3.769 kasus, kejahatan transnasional turun 7,57% menjadi 1.648 kasus, dan kejahatan terhadap kekayaan negara turun 4,76% menjadi 120 kasus.
Keberhasilan lain tampak pada pengamanan unjuk rasa besar pada 1 September 2025 di DPRD Kalsel, Banjarmasin.
Aksi ribuan mahasiswa dan driver ojek online berlangsung damai tanpa gesekan, dan massa bahkan membubarkan diri sambil memungut sampah.
Keberhasilan ini kontras dengan sejumlah aksi yang berujung kerusuhan di Jakarta dan daerah lain pada Agustus 2025.
Peran Masyarakat dan Teknologi dalam Pemolisian ModernPakar kebijakan publik Dr. Taufik Arbain, M.Si dari FISIP ULM menilai keberhasilan Polda Kalsel merupakan hasil kemampuan mengidentifikasi persoalan, membangun kolaborasi lintas pihak, dan pendekatan sosial-kultural yang kuat.
Menurutnya, pergeseran pendekatan Polri dari represif ke preventif memperkuat keterlibatan masyarakat sebagai mitra strategis.
Penggunaan sistem data dan teknologi digital juga mempercepat deteksi dini potensi kejahatan.
"Polisi memang kerap dikritik, tapi tetap selalu diharapkan ketika dibutuhkan. Mereka adalah figur 'benci tapi rindu'," ujarnya.
Sukses Program Ketahanan Pangan dan Asta CitaSelain menjaga keamanan, Polda Kalsel aktif dalam program sosial dan ketahanan pangan sepanjang 2025, menindaklanjuti instruksi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam budidaya jagung 1 juta hektare secara nasional.
Polda Kalsel berhasil mewujudkan swasembada jagung dengan panen tiga kali setahun di lahan basah Jalan Gubernur Syarkawi, Gambut, Kabupaten Banjar.
Hasil panen mencapai 6.000 ton dan melibatkan 1.605 petani lokal.
Kapolda Yudha memobilisasi sumber daya Polri untuk mendukung proses tanam, panen, dan distribusi jagung.
Program ini dinilai memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat serta mendukung pertumbuhan ekonomi sektor pertanian di daerah.
Penghargaan Nasional dan Apresiasi Lintas SektorAtas capaian tersebut, Polda Kalsel menerima berbagai penghargaan nasional, di antaranya:
Juara 2 Nasional Ketahanan Pangan dari Kapolri
Kompolnas Awards 2025 atas profesionalisme dan integritas
Anugerah Bintang Bhayangkara Pratama dari Kapolri
Pin Emas dari Kementerian ATR sebagai Satgas Tindak Pidana Pertanahan
Piagam dari Gubernur Kalsel atas kontribusi sektor pertanian
Penghargaan dari Rektor ULM atas kerja sama di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan
Komitmen Melayani Tanpa SekatKapolda Yudha menyebut seluruh capaian ini sebagai hasil dari semangat “kerja ikhlas dan kerja cerdas”.
Ia terus mendorong jajarannya agar melayani masyarakat secara adil, tanpa sekat atau ego sektoral.
Konsep Polri Presisi dan semangat “Polri untuk masyarakat” terus diinternalisasi dalam setiap program, menjadikan Polda Kalsel contoh nyata transformasi kepolisian modern di Indonesia.

