Bukan Kolesterol, Ini Tanda Utama Sakit Jantung dan Stroke

cnbcindonesia.com
8 jam lalu
Cover Berita
Foto: Ilustrasi Kolesterol Tinggi (Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah penelitian menemukan cara diagnosa penyakit jantung. Ini berbeda dari pengetahuan puluhan tahun lalu, yang menyebut kolesterol jadi tanda utama penyakit tersebut.

Sebuah protein, C-reactive ditemukan jadi tanda paling awal penyakit ini. C-reactive telah direkomendasikan untuk screening penyakit jantung bersama uji kolesterol oleh American College of Cardiology pada September lalu.

Protein itu dihasilkan oleh hati dari respon atas infeksi, kerusakan jaringan, radang kronis kondisi misalnya penyakit auto imun dan gangguan metabolisme seperti obesitas dan diabetes.


Pengukuran C-reactive sebenarnya bisa dilakukan melalui tes darah. Level terendah atau 1 miligram per desiliter merupakan inflamasi minimal, dan tertingginya berada pada level 3 miligram per desiliter.

Pilihan Redaksi
  • Air Terjun Mendadak Muncul di Wilayah RI, Tanda di Baliknya Diungkap
  • Bukan Polusi, Ilmuwan Ungkap Alasan Sebenarnya Bumi Panas Mendidih

Dari hasil penelitian ditemukan C-reactive dapat memprediksi serangan jantung dan stroke, lebih baik dari level kolesterol jahat LDL. Bahkan akurasinya disebut setara dengan pengukuran tekanan darah.

Menurut Science Alert, C-reactive mengukur inflamasi yang menjadi tanda adanya penumpukan lemak pada arteri. Kondisi ini disebut atherosclerosis dan menyebabkan stroke serta serangan jantung.

Level protein C-reactive dapat diturunkan dengan mengontrol gaya hidup. Misalnya dengan mengonsumsi sejumlah makanan seperti serat dari kacang-kacangan, sayur, biji-bijian, minyak zaitun, teh hijau dan cia.

Selain itu, C-reactive juga bisa dikontrol melalui kegiatan olahraga dan penurunan berat badan.

Pengukuran kolesterol juga penting. Namun perlu diingat tingkat kolesterol bukanlah acuan utama, tetapi jumlah partikel yang berada pada kolesterol jahat, dan dapat diukur melalui tes apolipoprotein B dalam darah.

Tingkat apolipoprotein B dapat dipengaruhi dari gaya hidup seperti berat badan, olahraga serta makanan. Gula juga terbukti menjadi penyebab utama adanya peningkatan jumlah partikel kolesterol.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Cara Pemerintah Tingkatkan Kompetensi PNS Lewat ASN DIGITAL

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
IHSG Ditutup Menguat pada Hari Terakhir Perdagangan Saham 2025
• 21 jam lalurepublika.co.id
thumb
Kejar Target 2 Juta Rumah, Pemerintah Siapkan Lembaga Khusus Perumahan Rakyat
• 3 jam laludisway.id
thumb
Pramono: ASN Terlibat Korupsi Akan Diberhentikan
• 21 jam lalukumparan.com
thumb
85 Persen Sekolah Terdampak Banjir di Sumatra Sudah Bisa Digunakan, Sisanya Masih Dibersihkan
• 20 jam lalusuara.com
thumb
Kebiasaan Sederhana yang Bisa Bikin Hidup Lebih Panjang 10 Tahun
• 8 jam lalubeautynesia.id
Berhasil disimpan.