KEMENTERIAN Perhubungan memastikan segera melakukan proses pemulihan pascabencana yang melanda kawasan Sumatra. Hal itu disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi pada Rapat Koordinasi Satgas Pemulihan Pascabencana Sumatra di Banda Aceh, Selasa (30/12).
"Kami sudah menghitung dan mengalokasikan di anggaran kami. Insya Allah begitu jalan-jalan nasional sudah terbuka kami segera melakukan perbaikan," papar menhub seperti dikutip dari keterangan resmi.
Di sektor transportasi, kata Dudy, bencana banjir dan longsor yang melanda Sumatra tidak banyak berdampak pada infrastruktur bandara dan pelabuhan. Kerusakan lebih banyak terjadi pada infrastruktur transportasi darat dan perkeretaapian.
"Terkait kereta api, kami masih melakukan survei karena dampaknya cukup parah. Kami hitung lagi perkiraan kebutuhan dana karena banyak rel kereta yang sudah tersapu air," ujar Dudy.
Menhub mempersilakan pimpinan daerah terdampak bencana, baik gubernur maupun bupati untuk mengajukan kerja sama apabila membutuhkan dukungan transportasi. "Kami dengan sangat terbuka bekerja sama apabila dibutuhkan, misalnya kebutuhan kapal atau penerbangan, silakan ajukan. Kami akan bantu semaksimal mungkin," ujarnya.
Menurutnya, Kementerian Perhubungan telah melakukan penanganan pascabencana Sumatra mencakup transportasi darat, laut, udara, dan kereta api.
Pada transportasi darat, Kemenhub telah melakukan berbagai upaya penanganan darurat pascabencana. Di antaranya, distribusi bantuan logistik ke setiap satuan pelayanan (satpel) terdampak sehingga layanan bisa cepat beroperasi, pengoperasian layanan angkutan jalan dan penyeberangan perintis, perbaikan fasilitas terminal, serta pengoperasian Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) sebagai rest area di tengah padatnya lalu lintas jalan akibat akses yang terputus.
Pada transportasi laut, dukungan diberikan melalui pengoperasian kapal kenavigasian, kapal patroli Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), angkutan laut dan perintis, dukungan pengiriman barang dan logistik bersama stakeholders, serta pembentukan posko darurat penggalangan bantuan bencana alam Sumatra.
Dari sisi transportasi udara, Kemenhub mendukung percepatan penanganan bencana melalui pengoperasian pesawat udara, helikopter, penambahan rute seperti Rembele-Medan, Banda Aceh-Rembele, Banda Aceh–Gayo Luwes, dan Medan–Gayo Luwes, mendirikan posko bantuan, serta menyiapkan pesawat Balai Kalibrasi untuk membantu penyaluran logistik ke daerah terdampak bencana.
Sementara dari sektor perkeretaapian, Kemenhub telah melakukan penanganan pada beberapa ruas jalur kereta api yang mengalami kerusakan di Provinsi Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Jalur-jalur tersebut saat ini telah beroperasi normal. (Ifa/P-3)

:strip_icc()/kly-media-production/medias/5458902/original/020064300_1767107536-21551.jpg)


