PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melalui anak usaha, PT Kreasi Jasa Persada (KJP) resmi menjadi pemegang saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI).
IDXChannel - PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) melalui anak usaha, PT Kreasi Jasa Persada (KJP) resmi menjadi pemegang saham PT Singaraja Putra Tbk (SINI). Hal itu ditandai dengan pembelian saham emiten batu bara milik pengusaha Happy Hapsoro tersebut.
KJP memborong sekitar 94,94 juta saham SINI atau setara 19,74 persen dari total modal disetor dan ditempatkan perseroan. Langkah ini menjadi awal dari rencana besar emiten Prajogo Pangestu itu untuk menjadi pengendali SINI dengan kepemilikan sedikitnya 51 persen.
Direktur SINI, Amir Antolis menjelaskan, KJP membeli saham SINI tersebut dari pemegang saham publik. Dengan kata lain, pengendali hingga saat ini belum melakukan penjualan.
"Dapat kami sampaikan bahwa CUAN melalui anak usaha KJP melakukan pembelian saham SINI dari pemegang saham publik, dan bukan merupakan saham yang berasal dari divestasi pemegang saham pengendali SINI," katanya lewat surat kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (31/12/2025).
Manajemen SINI mengaku tidak mengetahui rencana akuisisi oleh CUAN pada awal Desember 2025. Saat itu, perseroan hanya mendapatkan informasi adanya komunikasi dan negosiasi dengan pemegang saham pengendali SINI dengan KJP.
Amir menjelaskan lebih lanjut bahwa KJP membeli saham SINI sebanyak 94,94 juta dengan harga Rp4.888 pada 24 Desember 2025. Dia menegaskan, perseroan tidak ikut campur soal transaksi jual beli tersebut.
"Atas selisih harga pembelian di bawah harga pasar, perseroan tidak dapat menjelaskan dikarenakan hal tersebut adalah kesepakatan antara pihak pembeli dan pihak penjual dan tidak berhubungan langsung dengan perseroan maupun pemegang saham pengendali perseroan," tuturnya.
Dengan masuknya CUAN, maka KJP kini menjadi pemegang saham terbesar kedua setelah pengendali, sejalan dengan susutnya porsi pemegang saham publik menjadi 25,04 persen.
Sementara itu, pengendali tetap menguasai 55,22 persen saham SINI. Hapsoro tercatat memiliki saham SINI sebesar 9 persen sementara dua entitas lain yang juga dimiliki olehnya memiliki saham 30 persen (PT Autum Prima Indonesia) dan 16,22 persen (Batubara Development Pte Ltd).
Saham SINI masuk dalam daftar pemantauan khusus karena posisi ekuitasnya yang negatif. Meski begitu, sahamnya melesat 190 persen sepanjang 2025 ke level Rp14.500.
(Rahmat Fiansyah)





