Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) berhasil meraih kategori Fase Praktik yang Baik (Good Practice Phase) dalam hasil penilaian Risk Maturity Assessment (RMA) tahun 2025 yang dilakukan oleh konsultan independen, RWI Consulting.
Penilaian ini menunjukkan bahwa Indonesia Eximbank sudah menjalankan dan mengintegrasikan aspek tata kelola risiko dengan baik, termasuk dalam hal proses, budaya kerja, dan kinerja organisasi.
RMA merupakan representasi dari komitmen dalam mengimplementasikan tata kelola dan manajemen risiko yang baik di lingkungan organisasi Lembaga.
“Pencapaian ini menegaskan komitmen Indonesia Eximbank untuk terus meningkatkan kualitas pengelolaan risiko dan Tata Kelola Lembaga yang Baik (Good Corporate Governance/GCG). Hal ini juga sejalan dengan transformasi selama lima tahun terakhir yang telah membawa Indonesia Eximbank ke titik perubahan signifikan dengan pencapaian positif” kata Direktur Manajemen Risiko LPEI, Sam Malee melalui keterangan tertulis, Rabu (31/12).
Meski sudah berada di kategori 'Praktik yang Baik, Indonesia Eximbank terus berkomitmen untuk memperkuat manajemen risiko dan tata kelola Lembaga, khususnya dalam membangun budaya sadar risiko dan meningkatkan kemampuan organisasi. Untuk itu, Indonesia Eximbank telah menyiapkan roadmap 2026–2030 dengan fokus pada:
1. Penguatan budaya risiko yang terstruktur dan konsisten di seluruh unit.
2. Peningkatan keterlibatan dan dukungan penuh dari pucuk pimpinan untuk ketahanan organisasi.
3. Peningkatan pemahaman dan kesepakatan unit bisnis terhadap batasan risiko Lembaga.
"Indonesia Eximbank akan senantiasa mengoptimalkan penerapan manajemen risiko yang selaras dengan kondisi bisnis serta mandat mendorong ekspor nasional. Sejalan dengan itu, Indonesia Eximbank berkomitmen untuk melaksanakan perbaikan berkelanjutan yang memberikan nilai tambah nyata, sekaligus mendukung terwujudnya tujuan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan." kata Sam Malee.



