Bisnis.com, JAKARTA —Emiten afiliasi Prajogo Pangestu, PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) meraih fasilitas pinjaman berjangka senilai US$200 juta atau setara dengan Rp3,35 triliun (kurs Rp16.771 per dolar AS) dari Bangkok Bank Public Company Ltd.
Manajemen CDIA menyampaikan perseroan telah menandatangani perjanjian fasilitas dengan Bangkok Bank Public Company Limited pada 29 Desember 2025. Merujuk perjanjian tersebut, Bangkok Bank Public Company Limited (BBL) akan menyediakan fasilitas pinjaman berjangka dengan nilai US$200 juta untuk CDIA.
Adapun, tingkat bunga merujuk pada Term SOFR ditambah dengan margin tertentu. Sementara itu, jangka waktu penarikan disepakati 6 bulan sejak tanggal perjanjian.
“Tujuan untuk kegiatan perusahaan sehari-hari dan/atau pembayaran ongkos, biaya dan pengeluaran yang terkait dengan fasilitas,” paparnya dalam keterbukaan informasi, Rabu (31/12/2025).
Transaksi yang dilaksanakan oleh CDIA dan BBL merupakan transaksi material karena nilai transaksi tersebut melebihi 20% dari ekuitas Chandra Daya Investasi.
Namun, mengingat fasilitas pinjaman berjangka dalam transaksi ini diterima secara langsung dari institusi perbankan luar negeri, maka CDIA dikecualikan dari kewajiban untuk menggunakan penilai independen untuk menentukan nilai wajar dari transaksi dan/atau kewajaran transaksi.
Pada perkembangan sebelumnya, CDIA melalui anak usaha di pilar logistik, PT Chandra Shipping International (CSI) meluncurkan armada kapal logistik kimia cair terbaru berkapasitas 9.000 Deadweight Tonnage (DWT) bernama Novah.
Manajemen CDIA dalam keterangan resminya mengatakan kapal ini akan beroperasi mulai Maret 2026 untuk melayani rute domestik maupun internasional.
“Dengan kemampuan beroperasi lintas wilayah, kehadiran kapal Novah meningkatkan fleksibilitas serta kapasitas logistik CDI Group dalam mendukung kebutuhan industri kimia yang terus berkembang,” tulis manajemen CDIA dalam keterangannya, Rabu (10/12/2025).
Dalam proses pembangunannya, CDI Group bermitra dengan Usuki Shipyard, galangan kapal asal Jepang yang juga menyediakan teknologi terkini untuk memastikan efisiensi operasional armada.
Menurut manajemen, kemitraan ini menjadi langkah strategis dalam menghadirkan kapal yang andal, modern, dan sesuai dengan kebutuhan distribusi komoditas kimia cair.
Sebagai salah satu aset logistik utama, menurut Manajemen CDIA kapal Novah memainkan peran strategis dalam memperkuat layanan infrastruktur industri CDI Group. Kehadiran kapal ini memastikan kelancaran rantai pasok sekaligus meningkatkan konektivitas perdagangan lintas negara.




