Tebing setinggi sekitar 50 meter di Desa Cisitu, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak, longsor pada Sabtu (27/12) lalu. Imbasnya, ruas Jalan Raya Pasirkuray-Cisitu sempat tak bisa dilewati kendaraan karena tertutup material tanah dan bebatuan.
Dikonfirmasi, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Sukanta membenarkan peristiwa tersebut. Menurutnya, kondisi tanah yang labil diduga jadi pemicu terjadi longsor.
Selain itu, kata Sukanta, adanya aktivitas penggalian pasir di sekitar tebing turut memperparah kondisi tanah. Padahal, lanjut Sukanta, para tokoh adat sempat menghimbau warga agar tidak menggali pasir di lokasi tersebut meski tak pernah digubris.
"Itu hari Sabtu (27/12). Kami menerima laporan longsor di jalur Pasirkuray-Cisitu tepatnya di sekitar Gunung Walang. Penyebabnya tanah labil dan ada aktivitas penggalian pasir oleh masyarakat. Padahal itu sudah diingatkan oleh tokoh adat karena tebingnya cukup tinggi," kata Sukanta, Rabu (31/12).
Diungkapkan Sukanta, terdapat 2 titik longsor di jalur yang sama dalam waktu berdekatan sehingga pihaknya langsung berkoordinasi dengan PUPR dan Dishub untuk melakukan penanganan agar bisa dilewati kendaraan.
"Sebelumnya memang kan itu ada 2 titik juga yang longsor. Di hari Jumat (26/12) itu sebelum Jembatan Cikidang, yang keduanya longsor tadi. Kemudian pimpinan mengarahkan kami untuk segera koordinasi dengan PUPR, Dishub dan instansi terkait lain untuk penanganan dan pengamanan jalur," ungkapnya.
Ia pun mengingatkan agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan mengingat wilayah Kabupaten Lebak masih dalam ancaman hidrometeorologi dengan intensitas curah hujan tinggi sehingga berpotensi terjadi longsor dan banjir.
"Kami terus menyampaikan, mengimbau kepada masyarakat agar siaga karena kondisi ekstrem masih mengintai," tandas Sukanta.
Tim lalu melakukan pembersihan di lokasi. Saat ini, akses jalan sudah bisa dilalui kendaraan. Tim masih melakukan pembersihan sisa material longsor agar tidak membahayakan pengendara.




