Warga Aceh Tengah Bahu-Membahu Tarik Truk Listrik

tvrinews.com
2 jam lalu
Cover Berita

Penulis: Redaksi TVRINews

TVRINews – Aceh Tengah

Puluhan penduduk desa di Pegasing gotong royong membantu petugas PLN melewati jalur ekstrem demi memulihkan jaringan energi pascabencana

Semangat kolektivitas warga di pedalaman Aceh menjadi faktor krusial dalam upaya pemulihan infrastruktur energi pascabencana. 

Di Kampung Arul Badak, Kecamatan Pegasing, puluhan penduduk setempat turun tangan membantu petugas PLN yang terjebak di medan berat saat berupaya mendistribusikan material kelistrikan.

Aksi solidaritas ini terekam dalam sebuah video yang beredar pada Minggu 28 Desember 2025 memperlihatkan lebih dari 50 orang menarik truk Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Takengon menggunakan tali. 

Kendaraan besar tersebut dilaporkan kesulitan menanjak di atas permukaan jalan tanah yang licin dan tertutup material sisa longsor.

Kondisi geografis yang ekstrem di Aceh Tengah memang menjadi tantangan utama bagi tim teknis. 

Selain truk pengangkut material, kendaraan operasional kecil milik PLN juga sempat tertahan oleh lumpur pekat sebelum akhirnya berhasil dievakuasi berkat bantuan dorongan warga secara bersama-sama.

Sebuah unggahan dari akun lokal @lintasgayo mengonfirmasi kolaborasi erat tersebut dengan menyatakan bahwa keterlibatan masyarakat Arul Badak merupakan bentuk sinergi nyata dalam mempercepat pembangunan dan perbaikan fasilitas publik di daerah mereka.

Tantangan Akses dan Logistik Udara

Meski akses darat terhambat oleh kondisi infrastruktur yang rusak, para petugas tetap melanjutkan perbaikan dengan memanjat tiang-tiang listrik di tengah cuaca yang tidak menentu. Langkah ini diambil guna memastikan pasokan listrik kembali normal bagi warga yang terdampak.

Namun, kendala aksesibilitas belum sepenuhnya teratasi di seluruh wilayah. Merujuk pada data Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, sejumlah pemukiman masih dalam status terisolasi.

"Terdapat tiga desa yang saat ini hanya bisa dijangkau dengan berjalan kaki, yaitu Desa Serule, Atu Payung, dan Jamur Konyel di Kecamatan Bintang," tulis laporan pemerintah setempat terkait kendala distribusi jalur darat.

Sebagai solusi jangka pendek, otoritas terkait mengonfirmasi bahwa penyaluran logistik dasar dan kebutuhan energi untuk ketiga desa tersebut terpaksa dialihkan melalui jalur udara guna memastikan bantuan tetap tersampaikan tepat waktu.

Editor: Redaksi TVRINews

Komentar
1000 Karakter tersisa
Kirim
Komentar

Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Produk Bersertifikat Halal Capai 9,6 Juta dan Ekspor Tembus Rp860 Triliun
• 6 jam laluidxchannel.com
thumb
Mayat Kering Ditemukan Warga di Dalam Rumah
• 21 jam lalurealita.co
thumb
Menjelang Tahun Baru 2026, Jagung di Pasar Kramat Jati Ramai Diburu Warga
• 1 jam lalukompas.com
thumb
Kapuspen TNI Resmi Berganti, Kini Dijabat Brigjen Aulia Dwi Nasrullah
• 17 jam lalukompas.com
thumb
26 KA Berhenti di Jatinegara dan 35 KA Berhenti di Lempuyangan Jelang Pergantian Tahun
• 2 jam laluantaranews.com
Berhasil disimpan.