Sosok Hapsoro Sukmonohadi alias Happy Hapsoro ramai diperbincangkan di kalangan investor pasar modal seiring kinerja saham-saham di bawah kendalinya yang melesat sepanjang 2025. Suami dari Ketua DPR Puan Maharani ini memiliki portofolio usaha yang mencakup sektor energi, properti, hingga logistik.
Ia menggenggam saham sejumlah emiten, antara lain PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), dan PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA).
Jika menghitung harga penutupan saham keempat emiten ini dengan porsi kepemilikan sahamnya, total kekayaan Hapsoro mencapai Rp 13,05 triliun. Meski demikian, ia tidak masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Forbes.
Merujuk pada laporan kepemilikan efek yang mencapai 5% atau lebih periode November 2025, di perusahaan minyak dan gas alam RAJA, Hapsoro memiliki sebanyak 1.170.736.100 saham atau setara dengan 27,69% dari total saham RAJA yang beredar. Meski bukan pemilik saham terbesar, Hapsoro tercatat sebagai pengendali RAJA.
Dengan mengacu pada harga saham RAJA saat penutupan perdagangan Selasa (30/12) yang bertengger di level 6.100, kekayaan Hapsoro dari saham tersebut mencapai Rp 7,14 triliun. Harga saham RAJA melesat 124,26% dibandingkan posisi akhir tahun lalu Rp 2.720.
Hapsoro tercatat melakukan jual beli pada saham RAJA sepanjang 2025. Pada akhir 2024, kepemilikan Hapsoro di RAJA tercatat sebanyak 28,51% atau 1,2 miliar saham senilai Rp 3,28 triliun.
Sementara itu, pemegang saham terbesar RAJA adalah Sentosa Bersama Mitra yang memiliki sebanyak 1,490,222,504 atau setara dengan 35,25% dari total saham RAJA yang beredar.
Membuka tahun 2025, anak usaha RAJA yakni RATU juga melantai di bursa lewat aksi pencatatan saham perdana atau initial public offering atau (IPO). Penguasa Blok Cepu ini IPO dengan harga Rp 1.150. Saat ini, harga saham RATU naik ke level 9.850, atau telah melonjak signifikan 756,52% sejak IPO.
Pada periode November 2025, RAJA tercatat sebagai pengendali perusahaan dengan menggenggam sebanyak 1.867.121.000 saham atau setara dengan 68,76% dari total saham RATU yang beredar. Sementara itu, Hapsoro tercatat tidak memiliki saham RATU secara pribadi. Dia masuk sebagai pengendali melalui kepemilikan di RAJA.
Berdasarkan data perusahaan per 5 Desember, RAJA tercatat memiliki saham di RATU mencapai 1,87 miliar saham atau setara 68,77%. Jika menggunakan harga saham penutupan RATU, maka nilainya mencapai Rp 18,39 triliun. Dengan porsi saham Hapsoro di RAJA sebesar 27,69%, maka kekayaannya dari saham RATU diperkirakan mencapai Rp 5,09 triliun.
RAJA tercatat beberapa kali menjual saham RATU. Saat IPO, RAJA tercatat menggenggam 2,17 miliar saham atau 79,996% kepemilikan RATU setara Rp 2,5 triliun. Mengacu kepemilikan saham Hapsoro di RAJA pada akhir tahun lalu sebesar 235,29%, kekayaannya dari saham RATU saat IPO baru mencapai sekitar Rp 882 miliar.
Beralih dari sektor energi, harga saham Hapsoro di bisnis properti tidak kalah moncer. Di emiten BUVA, Hapsoro tercatat sebagai pengendali dengan menggenggam saham perseroan sebanyak 60.845.049 saham atau setara dengan 0,25% dari total saham BUVA yang beredar.
Dengan mengacu pada harga saham BUVA kemarin di level 1.390, maka Hapsoro telah mengantongi pundi-pundi rupiah sebesar Rp 84,57 miliar. Ia juga beberapa kali terekam melakukan transaksi jual beli pada saham ini. Salah satunya pada November 2025. Hapsoro tercatat menjual 50 juta saham senilai Rp 41,95 miliar.
Sepanjang tahun 2025, harga saham BUVA menarik perhatian investor karena meroket 2.680% dari posisi Rp 49 pada 2 Januari 2025
Sementara itu, pemegang saham mayoritas BUVA adalah PT Nusantara Utama Investama dengan memiliki sebanyak 15.173.281.772 saham atau setara dengan 61,64% yang dimiliki oleh Hapsoro.
Perusahaan selanjutnya dalam gurita bisnis Hapsoro adalah emiten pengembang properti MINA. Hapsoro merupakan pengendali MINA. Dia menggenggam sebanyak 1.937.224.659 saham atau setara dengan 19,68% dari total saham MINA yang beredar.
Harga saham MINA ditutup ke level 382 pada penutupan perdagangan bursa 2025 kemarin. Harga sahamnya melesat 712,77% secara year to date. Dengan mengacu pada harga saham tersebut, maka Hapsoro telah mengangguk kekayaan sebesar Rp 740,01 miliar.
Sementara itu, pemegang saham mayoritas MINA adalah PT Basis Utama Prima dengan memiliki sebanyak 30,48% dari total saham MINA yang beredar. Adapun Basis Utama merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Hapsoro yang juga dimiliki oleh Hapsoro.
Sehingga, apabila dijumlahkan dari keempat perusahaan tersebut, Hapsoro telah mengantongi kekayaan senilai Rp 13,05 triliun.

