Tiga indeks utama Wall Street dibuka melemah pada Selasa (30/12/2025), sehari setelah mencatat penurunan harian terdalam dalam hampir dua pekan.
IDXChannel - Tiga indeks utama Wall Street dibuka melemah pada Selasa (30/12/2025), sehari setelah mencatat penurunan harian terdalam dalam hampir dua pekan. Penurunan tersebut terjadi karena saham-saham teknologi kembali berada di bawah tekanan jual.
Melansir Investing, Dow Jones Industrial Average turun 27,1 poin atau 0,06 persen saat pembukaan ke level 48.434,88. S&P 500 melemah 5,3 poin atau 0,08 persen ke 6.900,44. Sementara itu, Nasdaq Composite turun 8,7 poin atau 0,04 persen ke 23.465,667 pada bel pembukaan.
Wall Street mengawali pekan perdagangan terakhir di 2025 dengan sentimen muram, setelah saham-saham teknologi berkapitalisasi besar dan yang terkait kecerdasan buatan (AI) terkoreksi dari kenaikan pekan lalu, yang sebelumnya mendorong S&P 500 mencetak rekor tertinggi.
Indeks acuan tersebut sempat berada dalam jarak 1 persen dari level historis 7.000 poin, sementara Dow Jones ditutup di level tertinggi sepanjang masa pekan lalu.
Sejumlah investor pun mencermati potensi Santa Claus Rally, fenomena musiman di mana S&P 500 biasanya membukukan kenaikan pada lima hari perdagangan terakhir tahun berjalan dan dua hari pertama Januari.
"Menjelang akhir tahun, investor menghadapi dilema, jika ini adalah tahun ketika AI benar-benar berkembang pesat, apakah pasar saham AS akan kembali mencetak rekor?" ujar Direktur Riset di XTB, Kathleen Brooks.
Jika jawabannya ya, maka kelesuan akhir tahun bisa memberi ruang bagi indeks saham AS untuk mengejar ketertinggalan pada awal 2026.
Indeks-indeks tersebut diperkirakan mencatat kenaikan bulanan yang solid pada Desember, dengan S&P 500 dan Dow berada di jalur untuk membukukan delapan bulan berturut-turut kenaikan, yang merupakan rangkaian kenaikan bulanan terpanjang sejak 2017.
S&P 500 telah menguat sekitar 17 persen sepanjang tahun ini, didorong euforia pemanfaatan kecerdasan buatan yang mengangkat kinerja indeks acuan AS tersebut hingga melampaui STOXX 600 Eropa. Kenaikan ini terjadi meski sebelumnya investor sempat mengalihkan portofolio dari saham AS akibat sengketa perdagangan serta ketidakpastian arah kebijakan bank sentral.
Ketegangan geopolitik masih berpotensi menjadi risiko bagi pasar, setelah Rusia menyatakan akan memperketat sikap negosiasinya usai menuding Kyiv menyerang kediaman presiden Rusia, beberapa hari setelah Presiden AS Donald Trump mengindikasikan adanya kemajuan dalam perundingan damai.
Terkait saham, emiten pertambangan cenderung stabil pada Selasa setelah melemah pada sesi sebelumnya, mengikuti penurunan tajam harga emas dan perak.
Saham Newmont dan saham Barrick Mining yang diperdagangkan di AS masing-masing naik sekitar 2 persen, sementara ETF Global X Silver Miners menguat 1,7 persen dalam perdagangan prapasar.
Volume perdagangan diperkirakan relatif tipis pada pekan yang dipengaruhi libur akhir tahun, dengan pasar keuangan AS tutup pada Kamis untuk memperingati Tahun Baru.
(NIA DEVIYANA)



:strip_icc()/kly-media-production/medias/2841484/original/055451400_1561966820-20190701-Kamera-Tilang-Elektronik-2.jpg)
