London (ANTARA) - Menteri luar negeri Kanada, Denmark, Finlandia, Prancis, Islandia, Jepang, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Inggris pada Selasa (30/12) mengeluarkan pernyataan bersama yang mengungkapkan keprihatinan atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza.
Para menteri menyatakan "kekhawatiran serius tentang memburuknya kembali situasi kemanusiaan di Gaza yang tetap memprihatinkan," menurut pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Inggris.
Pernyataan itu menyoroti bahwa warga sipil di Gaza menghadapi kondisi mengerikan saat harus menghadapi curah hujan yang tinggi dan suhu yang terus menurun seiring datangnya musim dingin.
Selain itu, kondisi kekurangan pangan yang parah dan fasilitas kesehatan yang sangat minim juga terus memperburuk penderitaan warga Gaza.
Para menteri menyerukan kepada pemerintah Israel untuk memastikan operasi "berkelanjutan dan dapat diprediksi" dari organisasi nonpemerintah internasional di Gaza guna mengamankan respons kemanusiaan dan untuk memastikan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) beserta para mitranya dapat terus menyalurkan bantuan di wilayah tersebut.
Israel juga didesak untuk mencabut pembatasan impor barang fungsi ganda (dual-use) dan membuka perbatasan untuk memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan.
Pemerintah Palestina baru-baru ini meminta komunitas internasional dan badan-badan PBB untuk mengambil tindakan kemanusiaan mendesak demi melindungi warga Gaza dari kondisi musim dingin yang keras dan badai beruntun yang melanda.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan mingguan di Ramallah, Pemerintah Palestina menyerukan masuknya bantuan unit rumah-rumah mobile dan berbagai perlengkapan tempat penampungan lainnya ke wilayah tersebut.
Para menteri menyatakan "kekhawatiran serius tentang memburuknya kembali situasi kemanusiaan di Gaza yang tetap memprihatinkan," menurut pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Luar Negeri Inggris.
Pernyataan itu menyoroti bahwa warga sipil di Gaza menghadapi kondisi mengerikan saat harus menghadapi curah hujan yang tinggi dan suhu yang terus menurun seiring datangnya musim dingin.
Selain itu, kondisi kekurangan pangan yang parah dan fasilitas kesehatan yang sangat minim juga terus memperburuk penderitaan warga Gaza.
Para menteri menyerukan kepada pemerintah Israel untuk memastikan operasi "berkelanjutan dan dapat diprediksi" dari organisasi nonpemerintah internasional di Gaza guna mengamankan respons kemanusiaan dan untuk memastikan bahwa Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) beserta para mitranya dapat terus menyalurkan bantuan di wilayah tersebut.
Israel juga didesak untuk mencabut pembatasan impor barang fungsi ganda (dual-use) dan membuka perbatasan untuk memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan.
Pemerintah Palestina baru-baru ini meminta komunitas internasional dan badan-badan PBB untuk mengambil tindakan kemanusiaan mendesak demi melindungi warga Gaza dari kondisi musim dingin yang keras dan badai beruntun yang melanda.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan mingguan di Ramallah, Pemerintah Palestina menyerukan masuknya bantuan unit rumah-rumah mobile dan berbagai perlengkapan tempat penampungan lainnya ke wilayah tersebut.



