tvOnenews.com - Kehadiran Jamian Purep Enkhseol atau Inkushi di putaran ketiga, ternyata belum memberi pengaruh signifikan bagi Red Sparks di Liga Voli Korea musim ini.
Bahkan, salah satu media Korea, Sports Donga menilai kontribusinya masih jauh dari ekspektasi tim.
Inkushi direkrut Red Sparks sebagai solusi darurat setelah Wipawee Srithong yang gagal bergabung akibat cedera berkepanjangan.
- Hyundai Hillstate
Padahal Wipawee sempat digadang menjadi tumpuan sektor outside hitter untuk Red Sparks musim ini.
Inkushi yang berasal dari Mongolia itu datang dengan label menjanjikan. Ia tampil impresif di liga domestik Mongolia serta program hiburan voli yang dilatih Kim Yeon-koung si Ratu Voli Korea.
Dengan tinggi 180 sentimeter, Inkusi dinilai punya lompatan cepat dan daya ledak kuat. Namun, performa di pertandingan resmi belum sejalan dengan reputasinya.
Inkushi bermain sebagai starter pada tiga laga beruntun. Ia mencetak 11 poin melawan GS Caltex, lalu hanya 3 dan 8 poin di dua laga berikutnya.
Sorotan terbesar justru tertuju pada aspek pertahanan. Efisiensi penerimaannya sempat tercatat 6,06 persen dan 4,76 persen.
- Red Sparks
Angka tersebut sedikit naik menjadi 23,81 persen saat melawan IBK Industrial Bank of Korea. Namun, capaian itu tetap dinilai belum memadai.
Situasi Red Sparks pun belum membaik. Tim asuhan Ko Hee-jin masih terpuruk di dasar klasemen dengan 5 kemenangan dan 13 kekalahan.
Ko Hee-jin menegaskan masalah Inkusi ada pada adaptasi individu. Ia menyebut ketidakstabilan penerimaan sebagai masalah yang perlu dia atasi sendiri.
Media Korea menilai Inkusi harus segera membuktikan kualitasnya. Label murid Kim Yeon-kyung dinilai tak lagi cukup tanpa kontribusi nyata di lapangan.
(akg)
