Sepanjang 2025, ekonomi Indonesia bergerak dalam ritme yang relatif stabil, meski dibayangi dinamika inflasi yang sempat berfluktuasi dan kemudian cenderung menguat hingga akhir tahun.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pertumbuhan ekonomi nasional mampu bertahan di kisaran 4,8-5,1 persen pada tiga kuartal pertama, sementara inflasi bergerak dari level sangat rendah di awal tahun menuju kisaran mendekati 3 persen pada penghujung 2025.
Kuartal I 2025: Pertumbuhan Melambat, Inflasi Sangat RendahMemasuki awal 2025, ekonomi Indonesia tumbuh 4,87 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Kuartal I. Angka ini mencerminkan fase konsolidasi setelah tekanan global dan penyesuaian domestik pada tahun sebelumnya. Aktivitas ekonomi masih bergerak, namun belum sepenuhnya ekspansif.
Di sisi harga, tekanan inflasi justru tergolong sangat rendah. Pada Januari 2025, inflasi yoy tercatat hanya 0,76 persen. Kondisi ini berlanjut pada Februari, bahkan Indonesia mengalami deflasi secara tahunan sebesar 0,09 persen. Baru pada Maret, inflasi kembali naik ke level 1,03 persen yoy. Rendahnya inflasi pada kuartal ini menandakan permintaan domestik yang belum sepenuhnya pulih dan harga pangan yang relatif terkendali.
Kuartal II 2025: Momentum Ekonomi MenguatMemasuki Kuartal II, ekonomi nasional menunjukkan perbaikan yang lebih solid. Pertumbuhan ekonomi pada periode April–Juni 2025 meningkat menjadi 5,12 persen yoy, menandai fase akselerasi aktivitas produksi dan konsumsi.
Kenaikan pertumbuhan ini sejalan dengan inflasi yang mulai bergerak ke level yang lebih normal. Pada April 2025, inflasi tercatat 1,95 persen yoy, kemudian sedikit melandai menjadi 1,60 persen pada Mei. Namun pada Juni, inflasi kembali naik ke 1,87 persen yoy. Pergerakan ini mencerminkan mulai pulihnya daya beli masyarakat serta meningkatnya aktivitas ekonomi, meski tekanan harga masih tergolong moderat.
Kuartal III 2025: Ekonomi Tetap Tumbuh, Inflasi MenguatPada Kuartal III 2025, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di level 5,04 persen yoy. Meski sedikit lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya, capaian ini menunjukkan ketahanan ekonomi nasional di tengah dinamika global dan domestik.
Namun, tekanan inflasi mulai terasa lebih kuat. Pada Juli 2025, inflasi yoy mencapai 2,37 persen, sedikit menurun menjadi 2,31 persen pada Agustus, lalu kembali naik menjadi 2,65 persen pada September. Tren ini mengindikasikan meningkatnya permintaan, faktor musiman, serta mulai munculnya tekanan harga di sejumlah komoditas.
Kuartal IV 2025: Inflasi Mendekati 3 Persen, Pertumbuhan Menunggu RilisMemasuki kuartal terakhir 2025, data pertumbuhan ekonomi secara resmi belum dirilis dan baru akan diumumkan pada Februari 2026 untuk angka full year. Namun, pergerakan inflasi memberi gambaran bahwa tekanan harga masih berlanjut.
Pada Oktober 2025, inflasi yoy tercatat sebesar 2,86 persen. Angka ini kemudian sedikit turun menjadi 2,72 persen pada November. Sementara itu, inflasi Desember 2025 masih menunggu rilis resmi. Meski begitu, tren sepanjang kuartal IV menunjukkan inflasi bertahan di kisaran atas 2 persen, mendekati batas atas target inflasi nasional.
Secara keseluruhan, ekonomi Indonesia sepanjang 2025 memperlihatkan pertumbuhan yang relatif stabil di kisaran 5 persen, dengan inflasi yang bergerak dari level sangat rendah di awal tahun menuju level yang lebih tinggi di akhir tahun.




