GenPI.co - Menteri Perlindungan Anak Inggris Jess Phillips mengaku frustrasi karena penanganan kekerasan terhadap perempuan dan anak selama ini masih sebatas solusi jangka pendek.
Dia mengatakan pemerintah kini ingin beralih ke langkah pencegahan yang lebih mendasar.
"Pemerintah akan menitikberatkan upaya pencegahan, salah satunya dengan memasukkan pendidikan tentang hubungan yang sehat bagi seluruh siswa sekolah menengah," ujarnya, dilansir PA Media, Selasa (30/12).
Para guru juga akan dibekali pelatihan khusus agar mampu mengenali perilaku yang mengkhawatirkan, khususnya pada anak laki-laki.
Anak-anak yang menunjukkan perilaku berbahaya akan diarahkan ke dalam program perubahan perilaku yang dirancang khusus.
Menurut dia, satu dari delapan perempuan mengalami kekerasan pada 2024.
Dia mengaku lelah dengan pendekatan lama yang hanya fokus pada penanganan dampak tanpa menghentikan akar masalahnya.
"Pemerintah harus benar-benar serius membangun kebijakan yang berorientasi pada pencegahan," katanya.
Dia menyebut langkah yang disusun bersama Departemen Pendidikan mencakup intervensi yang lebih terarah.
Hal itu bertujuan menghentikan perilaku bermasalah sebelum berkembang menjadi tindakan yang jauh lebih berbahaya di kemudian hari.
Phillips mengatakan pemerintah tidak bisa begitu saja meniru model dari negara lain karena belum ada pendekatan yang sepenuhnya relevan.
"Kami harus menciptakan model baru. Ini belum pernah dilakukan sebelumnya," ujarnya.
Pemerintah akan mengembangkan intervensi berbasis bukti, lalu menjadikannya sumber daya bagi sekolah.
Selain itu, layanan bantuan khusus juga akan disediakan bagi remaja.
Langkah tersebut diambil setelah riset yang ditugaskan Departemen Pendidikan menunjukkan tingginya perhatian sekolah terhadap isu ini.
Sekitar 70 persen guru sekolah menengah yang disurvei mengatakan bahwa sekolah mereka telah secara aktif menangani kasus kekerasan dan pelecehan antarsiswa. (*)
Heboh..! Coba simak video ini:





