Bisnis.com, JAKARTA — Industri otomotif China mulai memasuki fase restrukturisasi internal di tengah persaingan yang semakin ketat dan melambatnya permintaan.
Sederet produsen otomotif besar kini beralih dari strategi ekspansi multi-merek menuju integrasi organisasi dan efisiensi operasional untuk menjaga daya saing pada 2026.
Perubahan strategi ini didorong oleh meningkatnya tekanan biaya, persaingan harga yang agresif, serta menurunnya pertumbuhan di pasar kendaraan penumpang dan kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV). Sejumlah produsen otomotif asal Negeri Tirai Bambu pun mulai merombak struktur merek dan unit bisnis mereka.
Teranyar, salah satu langkah yang menjadi sorotan dilakukan oleh Geely Automobile Holdings melalui privatisasi dan penggabungan Zeekr Intelligent Technology. Pada 22 Desember 2025, Geely mengumumkan bahwa Zeekr resmi menjadi anak usaha sepenuhnya, serta dihapus pencatatan sahamnya dari Bursa Saham New York.
Geely menyatakan konsolidasi tersebut bertujuan memperkuat sinergi strategis dalam pengembangan produk, manufaktur, dan jaringan penjualan. Langkah ini menandai perubahan arah dari pendekatan sebelumnya, ketika produsen otomotif China agresif membangun banyak merek untuk menjangkau pasar yang tersegmentasi.
Melalui strategi 'One Geely', grup ini menyatukan merek Geely, Lynk & Co, dan Zeekr di bawah manajemen yang lebih terpusat. Manajemen menilai pendekatan tersebut diperlukan untuk menekan biaya, meningkatkan produktivitas riset dan pengembangan, serta mempertajam fokus bisnis di tengah perubahan struktur pasar.
Baca Juga
- Produsen Baterai Mobil Listrik China Ramai-ramai Naikkan Harga di 2026
- BYD Ungguli Geely-Chery, Rajai Mobil Listrik China di November 2025
- Mobil Listrik China, Changan Pamer Kecanggihan Teknologi Baterai
Tren konsolidasi tak hanya terjadi di Geely. Contoh lainnya, Guangzhou Automobile Group (GAC) pada akhir 2025 juga mengumumkan restrukturisasi dengan mengonsolidasikan merek Aion dan Haobo ke dalam satu unit bisnis, disertai integrasi bertahap saluran distribusi yang ditargetkan rampung pada awal 2026.
Selain itu, SAIC Motor juga melakukan integrasi internal dengan mengonsolidasikan sejumlah unit bisnis dan memperkuat koordinasi lintas merek di segmen kendaraan penumpang, NEV, dan kendaraan komersial.
"Gelombang konsolidasi ini mencerminkan berakhirnya fase pertumbuhan pesat industri otomotif China. Produsen kini lebih memprioritaskan konsentrasi sumber daya, efisiensi operasional, dan sinergi skala dibandingkan ekspansi merek secara agresif," tulis laporan Carnewschina, dikutip Rabu (31/12/2025).
Data pasar menunjukkan persaingan semakin terkonsentrasi, dengan pemain besar seperti BYD mempertahankan pangsa pasar dominan di segmen NEV, sementara merek lain menghadapi tekanan margin dan volume penjualan.
Ke depan, sejumlah analis memperkirakan struktur pasar otomotif China akan mengerucut pada sejumlah pemain besar yang terintegrasi, seiring skala ekonomi dan kekuatan merek menjadi faktor penentu. Konsolidasi internal dinilai menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan dan daya saing di pasar otomotif China yang semakin matang.



