JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Duren Sawit, Jakarta Timur, dianiaya sekelompok preman.
Dalam video yang diunggah akun Instagram @kriminal.jakarta, terlihat korban terluka di bagian hidung dan diintimidasi.
Berdasarkan informasi yang beredar, kejadian bermula saat korban bersama rekannya hendak membuka lapak dagangan pada Kamis (25/12/2025) pagi.
Baca juga: Cek Kesiapan Bundaran HI, Rano Karno Harap Cuaca Tak Ganggu Perayaan Tahun Baru
Kemudian, mereka didatangi sejumlah preman yang meminta uang Rp 20.000.
Korban menolak permintaan tersebut karena baru membuka lapak dan belum memperoleh pemasukan. Korban sempat menawarkan uang Rp 10.000, tetapi tawaran itu ditolak.
var endpoint = 'https://api-x.kompas.id/article/v1/kompas.com/recommender-inbody?position=rekomendasi_inbody&post-tags=penganiayaan, BKT, pedagang dianiaya preman&post-url=aHR0cHM6Ly9tZWdhcG9saXRhbi5rb21wYXMuY29tL3JlYWQvMjAyNS8xMi8zMS8xODE5Mjg1MS9wZWRhZ2FuZy1kaWFuaWF5YS1kaS1ia3Qta2FyZW5hLXRhay1rYXNpaC1qYXRhaC1wcmVtYW4=&q=Pedagang Dianiaya di BKT karena Tak Kasih Jatah Preman§ion=Megapolitan' var xhr = new XMLHttpRequest(); xhr.addEventListener("readystatechange", function() { if (this.readyState == 4 && this.status == 200) { if (this.responseText != '') { const response = JSON.parse(this.responseText); if (response.url && response.judul && response.thumbnail) { const htmlString = `Pelaku justru melempar plastik berisi es teh ke arah korban hingga cekcok yang berujung keributan.
"Setelah itu korban bersama saudaranya melawan hingga akhirnya terjadi keributan. Salah satu dari korban mengalami luka lebam diwajah. Korban juga menyebut jika mereka juga diserang dengan pisau. Beruntung korban dapat menangkis tusukan tersebut," bunyi keterangan dalam unggahan akun Instragam kriminal.jakarta.
Kepala Unit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Dimas Dwi Cahyo membenarkan peristiwa tersebut. Polisi telah menerima laporan dari korban.
"Untuk korban sudah buat LP, akan kami segera tindak lanjuti. Untuk dugaan sementara (pelaku) ada 2, kami lagi berupaya untuk ungkap," jelasnya Dimas saat dikonfirmasi, Rabu (31/12/2025).
Meski demikian, Dimas belum dapat memastikan secara rinci kronologi kejadian, termasuk dugaan penggunaan senjata tajam sebagaimana dinarasikan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



