Lapor Ke Polisi, Kronologi DJ Donny Diteror Bangkai Ayam dan Bom Molotov

katadata.co.id
5 jam lalu
Cover Berita

Konten creator dan influencer Ramon Dony Adam (DJ Donny) melaporkan teror ke rumahnya ke Polda Metro Jaya. Donny melaporkan dua kali teror dalam bentuk pengiriman bangkai ayam disertai ancaman dan pelemparan bom molotov.

Donny mendapat kiriman bangkai ayam pada Senin (29/12) malam. Ketika itu istrinya menemukan paket kiriman tanpa identitas pengirim. Paket berisi ayam mati dengan kepala yang terpenggal disertai surat ancaman agar Donny menjaga ucapannya di media sosial.

Teror berlanjut dengan pengiriman bom molotov pada Rabu (31/12) sekitar pukul 03.00. Donny membagikan rekaman CCTV Ketika dua orang terekam melempar bom molotov ke rumah Donny. "Alhamdulillah, api di bom molotov keburu mati, sebelum kena mobil gue," kata Donny kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (31/12). 

Donny mengatakan tidak ada korban dalam insiden tersebut. Ia menekankan aksi itu sebagai tindakan kriminal yang berpotensi membahayakan banyak orang. Donny melaporkan kasus ini karena mengancam keluarga dan orang di sekitar rumahnya.

Laporan DJ Donny telah diterima Polda Metro Jaya dengan nomor LP/B/9545/XII/2025/SPKT. Dia berharap aparat kepolisian segera mengungkapkan pelaku teror agar kejadian serupa tidak terulang. "Ini harus diungkap segera. Kalau enggak diungkap, nanti persepsi publik terhadap pemerintah jadi buruk," kata dia kepada wartawan.

Serangan teror terhadap DJ Donny mendapat tanggapan negatif dari koalisi masyarakat sipil Warga Jaga Warga. Dalam siaran persnya, mereka juga mengutuk serangan teror dan intimidasi terhadap sejumlah warga yang kritis di media sosial, antara lain aktivis Greenpeace Iqbal Damanik, Sherly Annavita, Virdian Aurellio, dan @pitengz_oposipit.

Pernyataan sikap bersama Warga Jaga Warga merupakan gabungan dari 91 organisasi yang menyikapi serangan berupa teror dan intimidasi terhadap warga negara. Koalisi itu juga mendapat dukungan dari 51 individu.

"Serangan berupa teror dan intimidasi terhadap warga negara yang kritis menjadi penanda yang sah untuk menyebut bahwa wajah anti demokrasi dan otoritarian benar-benar terjadi dan dipraktikkan dalam bentuk yang paling menjijikkan," tulis siaran pers itu, Rabu (31/12).

Sejumlah organisasi yang berpartisipasi dalam sikap bersama Warga Jaga Warga antara lain Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Greenpeace, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) dan Indonesia Corruption Watch.

Selain itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet) hingga Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Indonesia (PSHK), serta Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) juga memberikan dukungan serupa.

Adapun individu yang tergabung diantaranya Dosen STHI Jentera Bivitri Susanti, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, Dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas dan Dosen Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada Herlambang P. Wiratraman. Turut serta musisi Cholil Mahmud, Ekonomi Celios Bhima Yudhistira, hingga penulis Mardiyah Chamim

"Intimidasi dan teror yang dialamatkan tidak bisa hanya dilihat sebagai serangan dan/atau ancaman yang sifatnya individual, melainkan harus dilihat sebagai upaya serta tindakan untuk membungkam kritik, partisipasi publik dan melanggengkan ketidakadilan yang terjadi," Pernyataan sikap bersama Warga Jaga Warga.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Hasil Liga Inggris: Manchester United dan Chelsea Ditahan Imbang di Kandang
• 17 jam lalumedcom.id
thumb
Kaleidoskop: Deretan Artis yang Terjerat Kasus Narkoba Sepanjang 2025
• 9 jam lalukumparan.com
thumb
Harga Emas Antam Stagnan Rp 2,5 Juta per Gram, Galeri24 Turun Jadi Rp 2,54 Juta
• 14 jam lalukumparan.com
thumb
Deretan Fakta Kasus Anak 12 Tahun Bunuh Ibu Kandung di Medan| BERUT
• 20 jam lalukompas.tv
thumb
Tahun Baru di Jogja, Malioboro Dipadati Wisatawan dan Pertunjukan Budaya Prambanan Jadi Andalan
• 3 jam lalukompas.tv
Berhasil disimpan.