Jakarta: Banyak orang menghadapi tantangan finansial tak terduga akibat perencanaan keuangan yang kurang tepat sepanjang 2025. Kondisi ini dapat mengancam stabilitas keuangan pribadi jika tidak segera diatasi.
Memasuki era digital yang semakin masif, kemudahan akses layanan keuangan juga semakin dipermudah. Namun, jika tidak dikontrol dengan tepat hal ini dapat menjadi bumerang bagi sebagian orang. Tanpa literasi keuangan yang memadai, keputusan yang terlihat sepele di awal dapat berdampak besar kedepannya.
Kesalahan keuangan di 2025Berikut kesalahan keuangan yang kerap terjadi sepanjang 2025, dilansir dari Blu by BCA dan Hoki Bank:
1. Tidak membuat perencanaan keuanganBanyak orang menjalani keuangan tanpa perencanaan yang jelas, akibatnya pengeluaran menjadi tidak terkontrol serta sulit mengetahui apakah kondisi keuangan sehat atau tidak.
2. Pengeluaran impulsif dan gaya hidup konsumtifKebiasaan belanja karena tren, diskon, atau dorongan sesaat (FOMO) dapat membuat uang cepat habis. Tanpa disadari, pengeluaran yang kecil tapi sering dilakukan akan berdampak besar pada kondisi keuangan.
3. Tidak memiliki dana daruratAkibat tidak adanya perencanaan yang jelas, dana darurat pun tak terpikirkan. Jika ada kebutuhan yang mendadak seperti biaya kesehatan dan sejenisnya maka akan berujung pada utang.
4. Terlalu bergantung pada utang konsumtifPenggunaan kartu kredit, paylater, atau pinjaman online (pinjol) tanpa perhitungan yang matang dapat memicu penumpukan cicilan dan bunga berlebih. Hal ini dapat mengganggu arus kas bulanan.
5. Menunda atau mengabaikan investasiBanyak orang yang masih merasa investasi belum penting atau menunggu kondisi “ideal” terlebih dahulu untuk memulainya. Menunda investasi berarti harus siap kehilangan peluang mengembangkan aset dan melawan inflasi sejak dini.
Baca Juga :
Apa itu KBLI 2025? Berikut Penjelasan dan Keuntungan bagi Usaha
(Ilustrasi. Foto: Dok Metrotvnews.com)
Setelah mengetahui kesalahan-kesalahan yang sering terjadi, berikut merupakan cara untuk menghindari dan membangun kebiasaan finansial yang lebih sehat, dilansir dari Blu by BCA:
1. Susun perencanaan keuangan bulananMembuat anggaran bulanan menjadi hal utama yang harus dilakukan agar membantu Anda mengontrol pemasukan dan pengeluaran yang terjadi. Anda dapat menggunakan metode 50/30/20, 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk keinginan, dan 20 persen untuk investasi. Hal ini agar kondisi keuangan Anda lebih terukur dan transparan.
2. Membedakan kebutuhan dan keinginanCoba untuk mengendalikan pengeluaran dengan memilah antara kebutuhan dan keinginan. Menahan diri sebelum berbelanja dan mempertanyakan urgensi suatu barang untuk mencegah pemborosan.
3. Menyiapkan dana daruratSisihkan sebagian pemasukan Anda untuk dana darurat. Dana tersebut berfungsi sebagai pelindung saat menghadapi kondisi tak terduga. Usahakan untuk memisahkan dana darurat di rekening berbeda agar tidak mudah terpakai untuk kebutuhan lain.
4. Melunasi utang secara bertahapPrioritaskan pelunasan utang dengan bunga tertinggi agar beban keuangan tidak semakin berat. Pengelolaan utang harus dilakukan secara disiplin agar Anda dapat membuka ruang baru untuk mulai menabung atau berinvestasi masa depan.
5. Membangun kebiasaan menabung secara rutinMenabung secara konsisten dapat dilakukan dengan membuka rekening khusus dan memanfaatkan sistem autodebet yang disediakan oleh bank. Cara ini dapat membantu memastikan tabungan Anda tetap berjalan untuk kebutuhan jangka panjang.
Memahami kesalahan keuangan dan cara mengatasinya akan membantu Anda untuk menata kondisi finansial lebih sehat. Awal 2026 dapat dimanfaatkan sebagai momen untuk menyusun rencana keuangan dengan bijak. (Alfiah Ziha Rahmatul Laili)




