Istanbul: Presiden Hassan Sheikh Mohamud menyatakan Somalia secara nyata merasakan dukungan Turki di tengah ancaman terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan negaranya. Pernyataan tersebut disampaikan Mohamud dalam konferensi pers bersama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Kantor Kerja Kepresidenan Dolmabahce pada Selasa kemarin.
Dalam kesempatan itu, Mohamud menyampaikan terima kasih kepada Erdogan atas dukungan dan kepemimpinannya selama masa-masa sulit yang dihadapi Somalia. Ia menegaskan bahwa khususnya pada periode ketika integritas teritorial dan kedaulatan Somalia berada di bawah ancaman, dukungan Turki dan rakyatnya sangat dirasakan.
Mohamud menambahkan bahwa pemerintah Somalia terus berupaya membangun pemerintahan yang kuat sekaligus menjaga keutuhan wilayah dan kedaulatan negara. Ia juga mengingatkan peran Turki di masa lalu sebagai mediator antara Somalia dan Somaliland, serta menilai Ankara tetap berkomitmen mendorong penyelesaian damai dan bersahabat atas persoalan tersebut.
Menurut Mohamud, Erdogan kembali menegaskan bahwa Turki berdiri bersama Somalia dan akan terus memberikan dukungan. Ia menyebut sokongan tersebut penting bagi kemajuan, perdamaian, stabilitas, dan pemulihan Somalia. Kerja Sama Bilateral Mengutip Middle East Monitor, Rabu, 31 Desember 2025, Mohamud mengatakan pembicaraannya dengan Erdogan juga mencakup penguatan dan pendalaman kerja sama bilateral di berbagai sektor. Ia menyoroti meningkatnya intensitas hubungan Somalia–Turki dalam beberapa tahun terakhir, khususnya di bidang keamanan dan bantuan kemanusiaan.
Mohamud turut menyampaikan apresiasi kepada negara-negara sahabat, lembaga regional, dan organisasi internasional yang telah menunjukkan solidaritas terhadap Somalia di tengah tantangan keamanan dan politik yang dihadapi.
Dalam pernyataannya, Mohamud juga menyinggung sikap Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang menurutnya bersifat agresif dan berdampak pada Somalia. Ia menilai tindakan tersebut tidak dapat diterima karena bertentangan dengan hukum internasional, Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta prinsip-prinsip diplomasi dan kesepakatan yang mendasari pembentukan Uni Afrika. Masa Depan Ekonomi Somalia Selain isu politik dan keamanan, Mohamud menyoroti kerja sama Somalia dan Turki dalam eksplorasi serta pengembangan sumber daya minyak dan gas. Ia menyebut langkah tersebut penting bagi pemulihan ekonomi jangka panjang dan penguatan nasional Somalia.
Mohamud mengungkapkan bahwa kegiatan eksplorasi lepas pantai Somalia sejauh ini menunjukkan hasil positif dan operasi pengeboran diperkirakan segera dimulai, sehingga memungkinkan Somalia memasuki tahun 2026 dengan pijakan ekonomi yang lebih kuat.
Ia menegaskan bahwa sumber daya alam Somalia merupakan milik rakyat Somalia dan harus dikelola berdasarkan prinsip akuntabilitas, keadilan, serta tanggung jawab antargenerasi.
Pernyataan Mohamud disampaikan beberapa hari setelah Israel menjadi negara pertama yang mengakui Somaliland sebagai negara berdaulat. Somaliland memproklamasikan kemerdekaan dari Somalia pada 1991, namun hingga kini belum memperoleh pengakuan internasional secara luas dan tetap dipandang sebagai bagian dari wilayah Somalia oleh pemerintah pusat di Mogadishu.
Baca juga: Erdogan Kecam Pengakuan Israel atas Somaliland, Tidak Sah dan Tidak Bisa Diterima


