Upaya Bernardo Tavares Datangkan Pemain Brasil Grade A, Persebaya Surabaya Bersinggungan Langsung dengan Persija Jakarta dalam Perburuan Rodrigo Bassani

harianfajar
5 jam lalu
Cover Berita

FAJAR, JAKARTA — Bursa transfer paruh musim Super League 2025/2026 mulai memanas. Dua klub raksasa, Persebaya Surabaya dan Persija Jakarta, kini disinyalir berada di jalur yang sama: memburu gelandang serang Brasil Rodrigo Bassani.

Nama Bassani bukan figur sembarangan. Gelandang berusia 28 tahun itu baru saja menuntaskan musim impresif bersama Bucheon FC 1995, membawa klubnya promosi ke K-League 1—kompetisi tertinggi Korea Selatan. Prestasi itu membuat namanya meroket, tak hanya di Asia Timur, tetapi juga sampai ke Indonesia.

Situasi ini menjadi ujian pertama bagi Bernardo Tavares di Persebaya Surabaya. Pelatih asal Portugal itu dikenal memiliki preferensi kuat terhadap pemain Brasil dengan disiplin taktik tinggi, mobilitas agresif, dan etos kerja kolektif—profil yang sangat melekat pada Rodrigo Bassani.

Bassani: Prototipe Pemain Ideal Bernardo Tavares

Bagi Bernardo Tavares, mendatangkan pemain asing bukan sekadar menambah kualitas, tetapi menanamkan identitas bermain. Ia membutuhkan pemain yang mampu menjadi penghubung antar lini, berani mengambil risiko, dan konsisten bekerja tanpa bola.

Rodrigo Bassani memenuhi kriteria tersebut.

Musim ini, Bassani mencatatkan 16 gol dan 8 assist dari 42 pertandingan, sebuah statistik langka untuk gelandang serang. Secara keseluruhan, ia sudah membukukan 28 gol dan 15 assist dari 79 laga bersama Bucheon FC—angka yang menegaskan statusnya sebagai kreator sekaligus eksekutor.

Tak mengherankan jika Persebaya Surabaya lebih dulu dikaitkan dengannya. Rumor itu pertama kali mencuat melalui akun @transfernews_ft pada 19 Desember 2025, menyebut Bassani masuk radar salah satu klub Super League Indonesia.

Namun, langkah Persebaya tak lagi sendirian.

Persija Jakarta Masuk, Sinyal Media Sosial Jadi Petunjuk

Persija Jakarta mulai menunjukkan gerakan yang lebih halus, namun tak kalah signifikan. Perhatian publik mengarah ke kolom komentar unggahan Rodrigo Bassani di Instagram saat ia mengumumkan promosi Bucheon FC ke K-League 1.

Unggahan emosional itu mendadak dipenuhi komentar Jakmania, seolah mengirim pesan kolektif.

Situasi semakin menarik ketika Bassani kedapatan memberikan like pada unggahan fanbase Persija Jakarta, @storyjakmania_, Rabu (31/12/2025). Tangkapan layar notifikasi itu menyebar luas dan langsung ditafsirkan sebagai sinyal ketertarikan.

Gerak kecil, tapi berdampak besar.

Di mata publik sepak bola nasional, kode media sosial kerap menjadi awal negosiasi serius. Terlebih, Persija Jakarta memang dikabarkan akan melepas Gustavo Franca—membuka ruang ideal bagi masuknya gelandang serang baru.

Duel Dua Filosofi

Persaingan ini bukan sekadar adu dana, melainkan adu konsep.

Persebaya Surabaya menawarkan proyek pembentukan ulang di bawah Bernardo Tavares—sebuah proyek yang menjanjikan peran sentral bagi Bassani sebagai jenderal lini tengah.

Sementara Persija Jakarta menawarkan stabilitas, eksposur besar, serta tekanan kompetitif di klub ibu kota yang selalu membidik gelar.

Di satu sisi, Bassani bisa menjadi pusat permainan di Persebaya. Di sisi lain, ia bisa menjadi bagian dari mesin juara di Persija.

Hambatan Kontrak dan Opsi Realistis

Namun, jalan menuju Bassani tidak mudah. Kontraknya bersama Bucheon FC 1995 masih berlaku hingga 31 Desember 2026. Nilai pasarnya kini ditaksir mencapai Rp7,82 miliar—angka yang cukup tinggi untuk klub Super League.

Skema paling realistis adalah peminjaman dengan opsi pembelian permanen, model yang kerap digunakan klub Indonesia untuk mengamankan pemain top tanpa beban finansial langsung.

Siapa yang paling siap secara negosiasi akan unggul.

Kesimpulan

Bernardo Tavares jelas menginginkan pemain Brasil grade A untuk mempercepat transformasi Persebaya Surabaya. Rodrigo Bassani adalah kepingan yang nyaris sempurna dalam rencana tersebut.

Namun, Persija Jakarta datang dengan daya tarik yang tak kalah kuat—nama besar, tekanan juara, dan sinyal psikologis lewat media sosial.

Kini, bursa transfer paruh musim bukan lagi soal rumor. Ini telah berubah menjadi pertarungan terbuka dua raksasa, dengan Rodrigo Bassani sebagai pusatnya.

Dan seperti biasa, di Super League Indonesia, siapa yang paling cepat bergerak—dialah yang menang.


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Kementan Kebut Pemulihan Pertanian di Lokasi Bencana Sumatera
• 3 jam laluidxchannel.com
thumb
Persaingan Pasar Kian Ketat, Starbucks AS Berencana Menutup Sekitar 400 Gerai di Perkotaan Serta Memilih Pindah ke Kawasan Pinggiran 
• 11 jam laluerabaru.net
thumb
Penjelasan Polisi soal Kondisi Terkini Lahan Jagung di Tigaraksa
• 13 jam laludetik.com
thumb
Bareskrim Tetapkan 3 Tersangka Korupsi Proyek PJUTS, Negara Rugi Rp 19,5 Miliar
• 9 jam lalukumparan.com
thumb
SBY Dituding di Balik Polemik Ijazah Jokowi, Demokrat Beri Peringatan Keras
• 13 jam lalufajar.co.id
Berhasil disimpan.