DJ Donny Dikirimi Paket Ayam Mati hingga Dilempari Molotov, Ferdinand: Ini Teror Kemanusiaan dan Kemerdekaan

fajar.co.id
4 jam lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Politikus PDI Perjuangan, Ferdinand Hutahaean, mengecam keras dugaan teror yang dialami pegiat media sosial sekaligus DJ Donny alias Ramond Dony Adam.

Teror tersebut berupa kiriman paket ayam mati hingga aksi pelemparan bom molotov ke kediaman Donny.

Ferdinand menyebut DJ Donny sebagai sahabatnya dan menganggap aksi tersebut sebagai bentuk intimidasi brutal yang tidak bisa ditoleransi.

“Saya mengecam keras ya, apa yang dialami oleh sahabat saya, DJ Donny itu sahabat saya,” ujar Ferdinand kepada fajar.co.id, Rabu (31/12/2025).

Ia menantang langsung para pelaku teror agar tidak bersembunyi di balik aksi pengecut dan berani berhadapan secara terbuka.

“Saya mengecam keras siapapun yang menjadi pelaku dari teror terhadap saudara Donny,” sebutnya.

“Bahkan saya menantang para pelaku tersebut untuk datang tampak muka berhadapan-hadapan dengan saya dan DJ Donny,” tegasnya.

Ferdinand mengaku siap menghadapi para pelaku secara langsung jika mereka berani menunjukkan diri.

“Saya akan ladeni mereka berdua, siapapun itu. Karena kalau dari CCTV yang berada itu kan dua orang naik motor, saya menantang mereka berhadapan-hadapan muka dengan kami. Jangan jadi pengecut,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Ferdinand mendesak aparat kepolisian, khususnya Polda Metro Jaya, untuk segera mengusut tuntas kasus tersebut.

Ia menekankan bahwa laporan DJ Donny telah diterima dan harus ditindaklanjuti secara serius.

“Saya berharap dan meminta kepada Polda Metro Jaya yang sudah menerima laporan saudara Donny untuk segera mengusut, melacak siapa pelaku dari pengiriman ayam mati tersebut,” terang dia.

Kata Ferdinand, teror yang dialami DJ Donny bukan sekadar ancaman terhadap individu atau aktivis, melainkan sudah masuk kategori pelanggaran hak asasi manusia. “Ini adalah teror, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan terhadap HAM,” ucapnya.

Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut sebagai upaya sistematis untuk membungkam kebebasan berekspresi di Indonesia.

“Dan ini jangan dianggap sebagai teror hanya kepada aktivis. Tetapi ini adalah teror terhadap kemanusiaan dan kemerdekaan. Mereka ini kelompok-kelompok yang ingin membungkam kemerdekaan di negara kita,” tegas Ferdinand.

Ferdinand bahkan menyebut para pelaku teror sebagai musuh negara dan meminta perhatian langsung dari Presiden.

“Maka mereka siapapun adalah musuh negara kita. Dan saya berharap agar Presiden memberikan perhatian terhadap kasus ini. Jangan sampai tindakan-tindakan semacam ini akan terus terjadi ke depan membungkam kebebasan orang berbicara,” kuncinya. (Muhsin/fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Lanjut baca:

thumb
Agentic AI Permudah Proses Coding, Akses Kreatif Kian Terbuka-Melek Teknologi
• 11 jam lalumetrotvnews.com
thumb
Antisipasi Lonjakan Penumpang Nataru, Pelindo Siapkan Ratusan Life Jacket di Pelabuhan Strategis
• 22 jam lalupantau.com
thumb
LAPSUS! Skema Kepentingan Elite di Balik Wacana Pilkada Kembali ke DPRD
• 3 jam laluharianfajar
thumb
Polda Metro Jaya Tangani 2.625 Kasus Kejahatan Siber pada 2025, Didominasi Penipuan dan Akses Ilegal
• 10 jam lalukompas.tv
thumb
Momen Seskab Ngopi Bareng Gubsu Bobby-KSAD di Warung Pinggir Jalan Tapsel
• 4 jam laludetik.com
Berhasil disimpan.