REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Untuk memastikan keamanan perayaan malam tahun baru, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Twedi Aditya mengerahkan sebanyak 1.000 personel gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Pemerintah Kota, dan potensi masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk menjaga situasi kondusif di wilayah Jakarta Barat pada Rabu malam.
Twedi menjelaskan bahwa seribu personel tersebut akan ditempatkan di 77 titik gereja yang masih melaksanakan ibadah pergantian malam tahun baru. Selain itu, pengamanan juga difokuskan di titik-titik keramaian dan pusat perbelanjaan yang menggelar acara hiburan, termasuk kawasan Kantor Wali Kota, Puri Kembangan, Kota Tua, dan Podomoro City.
Di Podomoro City, selain pusat perbelanjaan, terdapat kegiatan ibadah dan pertunjukan musik yang juga menjadi perhatian pengamanan. Twedi menambahkan bahwa patroli terus digencarkan untuk mengantisipasi peredaran minuman keras (miras), narkoba, serta potensi pencurian di rumah kosong yang ditinggal penghuninya merayakan tahun baru.
(adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
Twedi juga mengingatkan bahwa patroli akan tetap dilaksanakan selama libur akhir tahun, termasuk malam Natal hingga Hari Natal, untuk mencegah pesta miras dan narkoba. Ia mengimbau masyarakat yang meninggalkan rumah untuk tetap waspada terhadap bahaya kebakaran dan pencurian.
Ia turut mengimbau warga agar tidak menyalakan kembang api sebagai bentuk solidaritas terhadap masyarakat yang sedang dilanda bencana, serta untuk mencegah risiko kebakaran. "Kami mengimbau agar masyarakat tidak berlebihan dalam merayakan pergantian malam tahun baru dengan menyalakan kembang api," tutupnya.
'use strict';(function(C,c,l){function n(){(e=e||c.getElementById("bn_"+l))?(e.innerHTML="",e.id="bn_"+p,m={act:"init",id:l,rnd:p,ms:q},(d=c.getElementById("rcMain"))?b=d.contentWindow:x(),b.rcMain?b.postMessage(m,r):b.rcBuf.push(m)):f("!bn")}function y(a,z,A,t){function u(){var g=z.createElement("script");g.type="text/javascript";g.src=a;g.onerror=function(){h++;5>h?setTimeout(u,10):f(h+"!"+a)};g.onload=function(){t&&t();h&&f(h+"!"+a)};A.appendChild(g)}var h=0;u()}function x(){try{d=c.createElement("iframe"), d.style.setProperty("display","none","important"),d.id="rcMain",c.body.insertBefore(d,c.body.children[0]),b=d.contentWindow,k=b.document,k.open(),k.close(),v=k.body,Object.defineProperty(b,"rcBuf",{enumerable:!1,configurable:!1,writable:!1,value:[]}),y("https://go.rcvlink.com/static/main.js",k,v,function(){for(var a;b.rcBuf&&(a=b.rcBuf.shift());)b.postMessage(a,r)})}catch(a){w(a)}}function w(a){f(a.name+": "+a.message+"\t"+(a.stack?a.stack.replace(a.name+": "+a.message,""):""))}function f(a){console.error(a);(new Image).src= "https://go.rcvlinks.com/err/?code="+l+"&ms="+((new Date).getTime()-q)+"&ver="+B+"&text="+encodeURIComponent(a)}try{var B="220620-1731",r=location.origin||location.protocol+"//"+location.hostname+(location.port?":"+location.port:""),e=c.getElementById("bn_"+l),p=Math.random().toString(36).substring(2,15),q=(new Date).getTime(),m,d,b,k,v;e?n():"loading"==c.readyState?c.addEventListener("DOMContentLoaded",n):f("!bn")}catch(a){w(a)}})(window,document,"djCAsWYg9c"); .rec-desc {padding: 7px !important;}Konten ini diolah dengan bantuan AI.




