Pantau - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Depok mengimbau masyarakat untuk menyambut Tahun Baru 2026 dengan kegiatan muhasabah atau introspeksi diri, serta menjauhi perayaan yang dianggap mubazir seperti menyalakan kembang api atau berpesta secara berlebihan.
Momen Reflektif, Bukan Ajang Hura-HuraKetua Komisi Informasi, Komunikasi, dan Digitalisasi (Infokomdigi) MUI Kota Depok, Andre Anjarkasih S, menyampaikan bahwa pergantian tahun seharusnya menjadi momentum untuk memperbaiki diri, bukan dirayakan secara euforia yang berlebihan.
Ia mengajak warga Depok dan umat Islam secara umum untuk mengisi malam tahun baru dengan kegiatan spiritual seperti doa dan zikir, sekaligus menjauhi aktivitas yang tidak bermanfaat.
“Di saat kita menyambut tahun baru, ada saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah. Sudah sepatutnya kita ikut prihatin dan mendoakan mereka,” ujarnya.
Tunjukkan Solidaritas dan Kepedulian SosialAndre menekankan pentingnya empati terhadap para korban bencana di wilayah Sumatera dan Aceh, serta mengajak masyarakat untuk menunjukkan solidaritas sosial sebagai wujud kepedulian sesama anak bangsa.
Ia berharap Tahun Baru 2026 dapat menjadi awal yang lebih baik dalam meningkatkan kualitas hidup, memperkuat spiritualitas, dan menjalani hidup dengan lebih bermakna dan penuh keberkahan.
Seruan MUI Depok ini sejalan dengan imbauan sejumlah tokoh dan lembaga nasional yang mendorong masyarakat untuk mengisi malam tahun baru dengan refleksi spiritual dan aksi sosial, bukan sekadar pesta tanpa makna.




