Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan di Indonesia terjadi dari November 2025 hingga Februari 2026 mendatang, yang mengakibatkan peningkatan intensitas hujan, potensi angin kencang, serta hujan ekstrem di beberapa wilayah.
Kondisi tersebut memicu kerentanan pada pohon, terutama yang sudah menua, memiliki struktur batang rapuh, atau berada di titik-titik rawan.
Sebagai upaya mitigasi pohon tumbang, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) melaksanakan kerja bakti penopingan pohon secara serentak.
Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota, Fajar Sauri, mengatakan, ada 6 titik yang dijadikan fokus utama penanganan. Keenam titik tersebut, yaitu Jalan Panjang, Kebon Jeruk; Jalan Prof. Moh. Yamin Sutan Syahrir, Menteng; Jalan TB. Simatupang, Pasar Minggu; Jalan Danau Sunter Selatan, Tanjung Priok; Jalan Dr. KRT Radjiman Widyodiningrat, Cakung; dan Jalan MT. Haryono, Tebet.
Ia menambahkan, pekerjaan dilaksanakan pada akhir pekan atau malam hari untuk meminimalkan gangguan terhadap aktivitas warga.
"Sudah ada 63.444 pohon telah kami lakukan penopingan, dan 6.513 pohon sudah melalui pemeriksaan kesehatan. Ini merupakan langkah preventif untuk memastikan keamanan warga dan pengguna jalan," terang Fajar.
Upaya pemetaan risiko pun dilakukan Distamhut dengan menggunakan pendataan spasial, inspeksi visual, serta pengukuran kondisi tajuk dan akar.
Pohon yang masuk kategori berisiko tinggi mendapat penanganan khusus, antara lain perawatan intensif, pengurangan massa tajuk, pemasangan steger, hingga rekomendasi penggantian pohon bila dinilai membahayakan warga.
Posko Pohon Tumbang Siaga 24 JamFajar melanjutkan, seluruh posko Distamhut di tingkat kota dan provinsi telah disiagakan selama 24 jam sebagai bagian dari kesiapsiagaan menghadapi potensi pohon tumbang.
Ia menyebut, pihaknya telah berkoordinasi dengan kecamatan dan kelurahan dalam deteksi dini laporan pohon miring, patah, atau mengganggu fasilitas umum.
“Seluruh laporan yang masuk melalui kanal pengaduan resmi ditindaklanjuti tim lapangan maksimal 1x24 jam, terutama pada pohon-pohon risiko tumbang pada musim cuaca ekstrem,” ungkapnya.
Masyarakat juga bisa menghubungi langsung posko berikut bila melihat adanya potensi pohon tumbang:
1. Posko Distamhut — Suriadih (0857-7388-5599)
2. Posko Sudin Tamhut Jakarta Pusat — Hasan Sidik (0857-1892-1759)
3. Posko Sudin Tamhut Jakarta Utara — Kadir (0852-8147-3023)
4. Posko Sudin Tamhut Jakarta Barat — Adji Okta (0896-7001-4107)
5. Posko Sudin Tamhut Jakarta Selatan — Syaiful (0896-1607-5173)
6. Posko Sudin Tamhut Jakarta Timur — Yudha (0822-4974-5016)