Wakil Menteri Haji dan Umrah Dahnil Anzar Simanjuntak menyatakan pihaknya akan menambah petugas haji perempuan, bersamaan dengan tema haji yang diangkat pada 2026, yakni afirmasi perempuan.
Dahnil mengatakan porsi petugas perempuan, khususnya pembimbing ibadah, akan ditingkatkan menjadi sekitar 30 persen dari total petugas.
“Pembimbing perempuan nanti kurang lebih 30 persen dari total petugas. Pembimbing ibadah, ya,” ujarnya ketika melantik lebih dari 400 pejabat vertikal Kemenhaj di kompleks Kemenhaj, Jalan MH Thamrin Jakarta, Jumat (28/11).
Penambahan jumlah petugas itu, kata Dahnil, adalah upaya Kemenhaj dalam merespons data di lapangan.
“Kenapa pembimbing ibadah perempuan kita tambah? Karena sebagian besar jemaah haji Indonesia itu perempuan, hampir 60 persen,” jelas politikus Gerindra ini.
Menurut dia, hal ini penting agar jemaah perempuan lebih nyaman bertanya dan berkomunikasi dengan sesama perempuan selama menjalani ibadah di Tanah Suci.
Tahun ini, Indonesia mendapat kuota haji 221 ribu jemaah.
Perhatian Menteri PPPAHal ini sebelumnya menjadi perhatian Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifatul Choiri Fauzi.
Ketika memberikan catatan terkait pelaksanaan dan pelayanan haji musim 2025 pada Juni lalu, Arifatul menekankan pentingnya penguatan layanan agar lebih inklusif, terutama bagi jemaah perempuan, lansia, dan penyandang disabilitas yang jumlahnya meningkat.
“Tahun ini, sekitar 55 hingga 60 persen jemaah kita adalah perempuan. Maka, komposisi petugas, khususnya petugas perempuan, harus disesuaikan agar bisa memberikan pelayanan yang optimal,” jelas Arifatul di Jeddah.
Arifatul juga menyoroti minimnya jumlah pembimbing ibadah perempuan. Menurutnya, perempuan memiliki kebutuhan bimbingan ibadah yang berbeda dengan laki-laki. Ia menilai ada hal-hal yang lebih nyaman bila dikonsultasikan kepada pembimbing perempuan.