Menteri Ketenagakerjaan Yassierli memproyeksikan 30% sampai 50% peserta program Magang Nasional akan terserap ke dunia kerja. Target peserta pada tahun ini mencapai 100 ribu orang sehingga harapannya dapat membuka lapangan kerja untuk 50 ribu orang.
"Saya prediksi peserta Magang Nasional yang menjadi pekerja tetap di perusahaan mitra antara 30% sampai 50% karena seleksi peserta yang mengikuti program ini sudah ketat," kata Yassierli di Kantor Pusat PT Bank Negara Indonesia Tbk, Jumat (28/11).
Total peserta magang saat ini telah mencapai 77 ribu orang dalam dua gelombang. Kuota pada bulan depan akan mencapai 22.959 orang. Sedangkan total pendaftar program magang nasional telah mencapai 350 ribu orang sehingga rasio peminat dan peserta sekitar satu banding 17.
Pemerintah akan membahas kemungkinan pelonggaran syarat peserta Magang Nasional dari lulusan perguruan tinggi menjadi lulusan sekolah menengah kejuruan atau SMK. "Perluasan peserta menjadi lulusan SMK akan bergantung pada instansi yang mengunggah kebutuhan dalam platform kami," kata Yassierli.
Sebanyak 29% lowongan magang atau sekitar 25 ribu kursi tidak mendapatkan peminat dalam gelombang kedua walaupun jumlah pendaftar mencapai sekitar 188 ribu orang. Hal ini karena mayoritas minat peserta yang terpusat pada perusahaan pelat merah dan posisi administrasi.
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan, Anwar Sanusi, mengatakan sebagian posisi magang tidak terisi karena kualifikasinya dinilai terlalu tinggi atau berada di lokasi yang jauh dari domisili peserta. Beberapa posisi bahkan tidak mendapatkan pelamar sama sekali.
“Contohnya asisten apoteker dan asisten dokter. Lowongan itu tidak ada peminatnya mungkin karena kualifikasinya terlalu tinggi atau sudah terserap di lapangan kerja,” kata Anwar.
Di sisi lain, sejumlah lembaga dan perusahaan kebanjiran peminat, seperti Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, PT Pertamina, PT Panasonic Gobel Group, PT Huawei Tech Investment, dan seluruh bank milik negara.
Secara total, lebih dari 4.600 perusahaan swasta serta 2.500 unit kerja di 47 kementerian dan lembaga ikut membuka lowongan pada gelombang kedua ini.