Kesal Penanganan Lambat Soal Banjir Bandang, Jhon Sitorus Semprot Presiden Prabowo: Putar Sikit Matamu ke Sumatera

fajar.co.id • 13 jam yang lalu
Cover Berita

FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Pegiat media sosial, Jhon Sitorus, angkat suara terkait banjir bandang yang melanda empat kabupaten di Sumatera Utara dan wilayah lain.

Ia mempertanyakan sikap Presiden Prabowo Subianto yang dinilainya belum bergerak maksimal dalam penanganan bencana.

“Mengapa banjir bandang di Sumatera belum ditetapkan sebagai status tanggap darurat oleh negara?,” ujar Jhon kepada fajar.co.id, Jumat (28/11/2025).

Ia kemudian menyindir dugaan diskriminasi penanganan bencana.

“Apa karena kami bukan Jakarta, apa karena kami bukan Jawa?,” sesalnya.

Jhon juga mempertanyakan sikap pemerintah dalam hal penganggaran.

“Apa karena Negara takut mengeluarkan anggaran?,” timpalnya.

Dikatakan Jhon, kondisi infrastruktur sangat memprihatinkan. Apalagi, banyak akses darat yang strategis putus di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

Karena itu, Jhon menegaskan bahwa penanganan bencana besar tidak bisa hanya mengandalkan pemerintah daerah.

“Penanganan bencana sebesar ini tak cukup hanya diurus Provinsi saja, negara (pusat) harus turun total,” Jhon menuturkan.

“Ibukota emang lagi panas terik, tapi tolong lihat ke sini dong wahai rezim,” tambahnya.

Jhon mengingatkan bahwa Sumatera juga merupakan bagian penting dari Indonesia.

“Sumatera juga Indonesia. Aceh, Sumut dan Sumbar itu tiga Provinsi sedang berjuang sendirian dari banjir bandang yang meluluh lantakkan kehidupan,” tandasnya.

Ia bilang, Prabowo mestinya juga menaruh perhatiannya pada banjir bandang yang telah banyak menelan korban material itu.

“Wahai rezim putar sikit matamu ke Sumatera!,” kuncinya.

Sebelumnya diketahui, hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Sumatera sejak awal pekan memicu banjir bandang dan meninggalkan duka mendalam.

Data terbaru mencatat, sedikitnya 43 orang meninggal dunia akibat bencana alam yang melanda beberapa daerah.

Polda Sumatera Utara (Sumut) merilis perkembangan terkini jumlah korban jiwa yang ditemukan di sejumlah lokasi terdampak.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan, mengungkapkan bahwa sejauh ini korban meninggal telah mencapai 43 orang.

Angka itu meningkat dari laporan sebelumnya yang mencatat 34 korban.

Bencana dipicu cuaca ekstrem sejak Senin (24/11/2025), melanda empat kabupaten yakni Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.

Derasnya curah hujan memicu meningkatnya debit sungai dan meluluhlantakkan kawasan permukiman.

Tak hanya itu, banjir bandang juga menerjang Kabupaten Humbang Hasundutan pada Selasa (25/11/2025) malam.

Lima warga ditemukan meninggal dunia akibat terseret arus, sementara empat lainnya masih dinyatakan hilang.

Selain itu, tujuh warga mengalami luka berat dan dua orang luka ringan.

Bencana serupa juga menimpa Kota Solok, Sumatera Barat, pada Rabu (26/11/2025). Hujan deras membuat debit Sungai Batang Lembang dan Batang Gawan meningkat.

Banjir kiriman memperparah keadaan hingga merendam pemukiman warga di dua kecamatan dan mengancam keselamatan serta menimbulkan kerusakan material.

Di Provinsi Aceh, situasi tak kalah mengkhawatirkan. Gubernur Aceh Muzakir Manaf menetapkan status tanggap darurat banjir dan longsor selama 14 hari.

Keputusan itu diambil setelah intensitas bencana memutus akses komunikasi dan menimbulkan korban jiwa.

Penetapan resmi dilakukan pada Kamis (27/11/2025) sebagai bentuk respons cepat pemerintah daerah menghadapi kondisi yang dinilai semakin kritis.

(Muhsin/Fajar)


Artikel Asli

Berikan komentar Anda
Baca juga:

thumb
thumb
thumb
thumb
thumb
Berhasil disimpan.