Emiten milik suami Ketua DPR Puan Maharani, Happy Hapsoro yakni PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) kian gencar aksi korporasi hingga akuisisi sepanjang 2025 ini. Tak hanya itu, sahamnya juga bergeliat hingga melesat 139,89% secara year to date (ytd).
Henan Putihrai Sekuritas mengatakan manajemen RAJA tengah menyiapkan akuisisi di sektor hulu migas. Dalam Paparan Publik pada 27 Oktober, manajemen menyebut anak usahanya, PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) sedang dalam proses membeli porsi saham minoritas di salah satu blok minyak dan gas besar di Indonesia.
“Akuisisi strategis ini diperkirakan akan mendorong pertumbuhan produksi, meningkatkan kinerja keuangan, dan memperkuat stabilitas operasional jangka panjang,” demikian tertulis dalam riset Henan Putihrai Sekuritas, dikutip Jumat (28/11).
Selain itu RAJA juga tengah memperkuat posisinya di segmen midstream. Manajemen RAJA menyampaikan rencana konsolidasi seluruh bisnis midstream ke dalam sebuah subholding baru itu ditargetkan rampung pada akhir 2025 atau paling lambat awal 2026.
Setelah struktur ini terbentuk dan kesiapan internal terpenuhi, perseroan akan mengevaluasi berbagai opsi strategis untuk subholding tersebut. Termasuk kemungkinan IPO di BEI demi membuka ruang ekspansi lebih luas.
Di sisi lain, RAJA juga mempercepat ekspansi di inisiatif LNG. Perusahaan telah meneken Perjanjian Jual Beli Saham Bersyarat (CSPA) untuk mengakuisisi perusahaan perdagangan gas di Banten, serta memasuki proses uji tuntas untuk mengambil alih dua perusahaan pelayaran yang mengoperasikan dua kapal LNG dan satu kapal VLGC.
Henan Putihrai menilai langkah ini positif karena RAJA terus memperluas portofolio inisiatif barunya dengan mendirikan anak usahanya, yakni PT Banawa Rezeki Optima (BRO), yang berfokus pada layanan pengiriman gas baik domestik maupun internasional.
“Bersama dengan akuisisi yang direncanakan, inisiatif ini seharusnya memperkuat posisi RAJA sebagai pemain gas terintegrasi sepenuhnya di seluruh rantai nilai energi Indonesia,” ucap tim analis Henan.
Di samping itu tim Henan mempertahankan rekomendasi beli untuk saham RAJA dengan menaikkan target harga menjadi Rp 7.900 dari sebelumnya Rp 4.220. Target baru ini mencerminkan potensi kenaikan sebesar 21,54%.
Kenaikan ini didukung oleh valuasi DCF 10 tahun dengan asumsi WACC 10,85%, pertumbuhan terminal 5,0%, serta proyeksi nilai perusahaan pada proyeksi 2034 yang mencapai US$ 2,1 miliar atau Rp 34,97 triliun. Rekomendasi beli itu juga didasarkan pada ekspansi strategis berkelanjutan RAJA.
“Penilaian kami mencerminkan alpha sebesar 12,25% dibandingkan dengan benchmark berdasarkan HPS kuartal ketiga 2025 Market Update,” ucap Henan Putihrai Sekuritas.